Sekuriti dan Porter Lion Air
TANGERANG (HR)-Menyusul pemberitaan, oknum porter terekam CCTV milik PT Angkasa Pura II tengah membongkar tas di bagasi pesawat Lion Air, bulan November 2015 lalu.
Berdasarkan rekaman CCTV tersebut, Polres Kota Bandara Soekarno-Hatta mengamankan empat tersangka yang semuanya adalah porter Lion Air, Sabtu kemarin.
S, salah satu dari empat oknum porter Lion Air yang mencuri barang penumpang di bagasi pesawat, menyebutkan ada peran sekuriti atau petugas keamanan maskapai selama mereka mencuri.
Peran sekuriti adalah membantu melihat kondisi sekeliling sebelum oknum porter membongkar tas penumpang dan mencuri barang berharga di dalamnya.
"Sekuriti suka kodein, sudah aman, baru saya naik ke atas sebelum loading (bagasi), buka kopernya," kata S kepada wartawan di Polres Kota Bandara Soekarno-Hatta.
S juga mengungkapkan, tak jarang sekuriti Lion Air yang meminta bagian saat oknum porter tersebut mencuri barang penumpang.
Biasanya, oknum porter memberikan sejumlah barang kepada sekuriti sebagai bentuk terima kasih sudah membantu melancarkan aksi mereka.
"Kalau kita enggak kasih, suka ditanyain, kitanya didekatin, ada enggak, begitu," tutur S.
Meski demikian, para tersangka itu melihat, tidak semua sekuriti tahu ada oknum porter mencuri barang penumpang di bagasi pesawat. Jumlah sekuriti yang ikut "bermain" disebut tidak sebanyak sekuriti yang benar-benar melaksanakan tugasnya.
Usut Sindikat Pencuri
Polres Kota Bandara Soekarno-Hatta masih menelusuri sindikat oknum porter salah satu maskapai yang sudah biasa mencuri barang penumpang di Bandara Soekarno-Hatta.
Pencurian oleh oknum porter ini terungkap setelah ada salah satu di antara mereka yang sedang mencuri barang penumpang di bagasi terekam CCTV.
"Masih kami selidiki lebih lanjut," kata Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta Ajun Komisaris Besar Roycke Harry Langie kepada pewarta, Sabtu (2/1).
Dalam rekaman CCTV milik PT Angkasa Pura II bulan November 2015, terlihat oknum porter tanpa kendala langsung membuka tas dan koper penumpang sembari mencari barang berharga.
Dari rekaman itu pula, pihak bandara bersama kepolisian mengusut hal tersebut hingga didapati empat tersangka berinisial A dua orang, M, dan S.
Kepada polisi, tersangka mengaku terpaksa mencuri karena disuruh oleh seniornya. Mereka juga menuturkan sering ditekan oleh seniornya sesama porter di maskapai tersebut jika tidak ikut mencuri.
Aksi ini diduga telah dilakukan secara terstruktur dan sistematis.
Polisi masih mengembangkan kasus ini dengan memeriksa pihak-pihak terkait dan kemungkinan otak atau pimpinan dari oknum porter yang sering mencuri barang penumpang.
Hingga berita ini ditayangkan, sumber haluan Riau masih berusaha meminta konfirmasi dari pihak Lion Air. Namun, manajemen Lion Air belum ada yang merespon.(kpc/yuk)