MUI: Hindari Aksi Hedonisme

MUI: Hindari Aksi Hedonisme

BAGANSIAPIAPI(HR)-Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Rokan Hilir, menyebutkan, mestinya malam perayaan pergantian tahun dilakukan dengan sederhana dan tidak merayakannya dengan nuansa hedonisme atau berlebihan.

"Masyarakat kita mestinya merayakan pergantian Tahun Baru itu dengan sederhana dan tidak berlebihan," kata Ketua MUI Rohil, H Wan Achmad Syaiful, belum lama ini.

Menurutnya, memperingati dan memeriahkan Tahun Baru masehi tidak dilarang, namun ia berpesan kepada umat Islam jangan sampai berlebihan merayakan, apalagi melanggar Syariat Islam.

"Merayakan pergantian tahun baru identik dengan melakukan perbuatan maksiat, seperti minum minuman keras, pesta narkoba, hura-hura, membakar petasan dan kemungkaran lainnya. Alangkah baiknya umat Islam mengerjakan kegiatan bermanfaat dan berpahala," katanya.

Dalam menyambut tahun 2016, ia juga meminta kepada masyarakat untuk senantiasa meningkatkan rasa syukur melalui doa dan muhasabah guna menyiapkan diri dan optimisme pada tahun yang akan datang.

Terkait penyalahgunaan simbol agama seperti baru-baru ini ditemukan terompet berbahan kertas kitab suci Alquran, Wan berharap, agar simbol-simbol tersebut tidak terulang lagi.

"Terompet yang dibuat masyarakat dari tulisan ayat suci Alquran jelas tidak dibenarkan dan kita minta pihak terkait jika ditemukan di Rohil agar bertindak secara tegas terhadap penyalahgunaan simbol-simbol tersebut," tegas mantan Kepala Dinas Pendapatan Rohil itu. (zmi)