Merangkai Kampung, Samsari Gratiskan Tapak Rumah
PANGKALAN KURAS (HR)-Baginya, sebuah jabatan adalah amanah yang mesti dijalankan sebaik mungkin. Setidaknya itu yang menjadi alasan ia terus berbuat dan merangkai kampung.
Sebelumnya, ia tak kenal kata lelah memberikan sentuhan aneka pembangunan di desanya. Mulai dari membangun gedung sekolah secara swadaya, membangun pasar tradisionil, pun ia kini berikan lahan untuk tapak rumah secara cuma-cuma bagi keluarga yang betul-betul tidak mampu.
Adalah, Samsari AS, Kepala Desa Palas, Kecamatan Pangkalan Kuras ini, terus beritikad memajukan kampung hingga meramaikannya. Ia dengan tulus memberikan lahan seluas 15 x 20 M2 bagi keluarga tak mampu untuk dibangun rumah. Lahan yang persis di dekat pasar tradisionil dan kantor desa ini, ia bagi-bagikan kepada keluarga yang membutuhkan, prioritas bagi orang tak berpunya.
"Sesuai kriterianya, silahkan tempati lahan yang telah disediakan untuk dibangun rumah atau gubuk. Dengan catatan, mari sama-sama kita membangun negeri ini.
Yang kita utamakan bagi masyarakat mana pun, yang betul-betul tidak berpunya, dengan membawah surat pindah dari kampung asalnya, silahkan ambil lahan untuk tapak rumah ini. Itu mutlak menjadi hak milik bagi keluarga tersebut, minimal menetap di tapak rumah itu selama 20 tahun, nanti legalitas tanahnya mutlak milik mereka yang menempatinya," ungkap Kades Palas, Samsari AS, di lokasi tapak rumah gratis untuk kaum tidak berpunya itu, Rabu (30/12).
Apa yang dilakukannya, tak bermaksud ingin mendapatkan pujian dan sanjungan, namun program yang ia buat, murni untuk menolong sesama. Menurutnya, di atas lahan yang diperkirakan mencapai 500 kepala keluarga ini, adalah untuk pengembangan kampung halamannya. Setidaknya, ujar Samsari, semasa ia menjabat sebagai kepala desa, ada sesuatu yang telah ia perbuat.
"Ini kita lakukan bukan bermaksud untuk mendapat sanjung dan puji, ini murni untuk membantu bagi keluarga yang tak mampu. Namun, kita tetap selektif untuk pendaftaran warga baru yang akan bermukim di sini. Yang jelas, asal ada mengantongi surat pindah dari kampung asal dan adalah warga negara yang baik, kenapa tidak, mereka berhak untuk bermukim di sini. Dengan tetap berpedoman kepada aturan main yang kita buat," tegasnya.
Katanya lagi, dengan bermukimnya aneka suku dan etnis, maka kampung akan bergeliat dan cepat maju. Asal, antar sesama tetap terjalin hubungan yang harmonis dan mau bergotong royong untuk membangun kampung.
Selain itu, program menghijaukan kampung sekaligus memanfaatkan pekarangan yang kosong, Samsari bersama masyarakat juga tengah menggalakkan menanam pokok kayu keras sebagai tanaman kehidupan.
"Karena, sekarang ini amat susah mendapatkan lahan untuk tapak rumah sekaligus untuk bercocok tanam. Terlebih bagi keluarga yang tak mampu. Jadi, berangkat dari niat yang tulus inilah, program tapak rumah gratis serta menanami pekarangan dengan pokok yang bernilai ekonomis, tengah kita galakkan bersama masyarakat.
Karena saya optimis, dengan sifat gotong royong yang telah diwarisi dari nenek moyang kita, maka segalanya bisa diperbuat untuk membangun kampung ini," ungkap Samsari.
Kades ini tak bermaksud mengharapkan pamrih atas segala jerih letih yang ia lakukan, namun sudah menjadi tekad yang bulat atas amanah yang diberikan di pundaknya, agar pemimpin itu siap menjadi pelayan yang baik serta bisa memberikan solusi di saat masyarakatnya terdesak dan membutuhkan uluran tangan.
"Biar Yang Maha Kuasa menilai semua apa yang telah saya lakukan ini. Ini murni dari lubuk hati saya yang paling dalam setelah diberikan amanah sebagai pemimpin desa Palas ini. Jadi, saya harus berbuat dan berkarya untuk masyarakat," pungkasnya sembari tersenyum manis?. Semoga, apa yang dilakukan Kades Samsari ini bisa menjadi inspirasi bagi Kades-kades lainnya dalam merangkai kampung. (zol)