Akses Jalur ke Desa Rantau Baru Putus Total
Pangkalan Kerinci (HR)-Akibat luapan air Sungai Kampar, selama dua pekan terakhir ini, akses jalan darat dari dan menuju Desa Rantau Baru Kecamatan Pangkalan Kerinci putus total karena digenangi luapan air sungai Kampar, akibatnya Desa Rantau Baru saat ini menjadi terisolir .
Tak sampai di situ, akibat luapan sungai Kampar ini, warga yang sehari-hari berprofesi sebagai nelayan juga kesulitan memperoleh hasil tangkapan.
Begitulah nasib ratusan kepala keluarga (KK) warga Desa Rantau Baru Kecamatan Pangkalan Kerinci. Ironis belum ada pihak terkait yang menyalurkan bantuan. "Sebagai nelayan hasil tangkap kini berkurang, padahal warga sangat menggantungkan hidup dari mencari ikan. Tapi sekarang kan Sungai Kampar meluap," ungkap Kepala Desa Rantau Baru M Sahir, di Pangkalan Kerinci.
Selain mengeluhkan berkurangnya hasil tangkap nelayan, satu-satunya akses jalan darat yang menghubungkan desa dengan ibu kota kecamatan sekaligus ibu kota Kabupaten Pelalawan juga putus total.
"Seluruh badan jalan sepanjang kurang lebih 4 kilometer tertutup air. Kalau saat ini ketinggian debit air mencapai 30-40 centimeter. Sebelumnya lebih 60 centimeter. Kalau biasanya mobil dan oplet serta sepedamotor melintas, sejak lebih dua pekan ini pompong dan robin lah yang bisa melintasinya," bebernya.
Terputusnya akses jalan serta sulitnya menangkap ikan bagi ratusan KK sebut M Sahir, tentu secara ekonomi, kondisi perekonomian masyarakat makin parah. "Biasanya ikan kepetok, udang, selais dan lainnya bisa dijual untuk menghidupi keluarga, tapi sekarang sulit, tentu sulit pulak ekonomi warga," ujarnya.
Terkait kondisi banjir yang saat ini masih berlangsung sambung Kades Rantau Baru, Kecamatan Pangkalan Kerinci sudah dilaporkannya ke dinas terkait. "Sudah pernah saya laporkan ke Diskessos dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Tapi saya akui memang belum ada mengajukan bantuan," ungkapnya.
Tak hanya dari pemerintah, M Sahir juga menjelaskan masyarakat belum ada menerima bantuan dari pihak manapun baik pengusaha atau pihak perusahaan. "Pokoknya belum ada bantuan yang kami terima bang," terangnya sambil mengatakan debit air sudah mulai surut, namun di bagian hilir masih pasang dan berkemungkinan mulai naik kembali.
Sementara itu ditempat terpisah, yakni di Kelurahan Pelalawan Kecamatan Pelalawan, disana juga mengalami hal yang sama, bahwa di kelurahan tersebut juga terendam banjir, namun untungnya akses jalan darat yang menuju kesana dan dari Pelalawan menuju Pangkalan Kerinci masih bisa dilalui.
"Kalau untuk lewat semua kendaraan masih bisa lewat. Tapi harus ekstra hati-hati. Karena sejumlah titik yang ada hampir semua terendaman air, terutama di lokasi penimbunan. Jadi payah untuk melintas," kata Camat Pelalawan Joko Purnomo SSos,MSi kemarin. Kondisi tersebut lanjut Joko, juga sudah berlangsung cukup lama, sejak tingginya curah hujan hingga terjadi luapan air sungai. (pen)