Batik Keris Rancang Batik Khas Meranti
SELATPANJANG (HR)-Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti berencana akan menggandeng PT Batik Keris Yogja-Solo untuk mendesain batik khas Meranti. Diharapkan hasil desain menggambarkan keciri-khasan daerah dan akan memberikan rasa bangga kepada masyarakat yang memakainya.
Sebelum batik khas Meranti ditetapkan, Pemkab Kabupaten Kepulauan Meranti dalam hal ini diwakili Asisten III T Akhyar menggelarrapat bersama SKPD terkait dengan pihak PT Batik Keris, melibatkan para tokoh, budayawan dan LAM Meranti.
Hasil rapat tersebut meminta PT Batik Keris untuk mendesain batik yang memiliki filosofi Kepulauan Meranti.Diantaranya desain sederhana, memiliki warna yang cerah (hijau, kuning, biru). "Jadi ketika dipakai langsung mengetahui itu batik Melayu khas Meranti,"ujar T Akhyar.
Selain itu, memiliki corak flora dan fauna Meranti, seperti pohon sagu salah satu potensi perkebunan Meranti, buah pinang merah kehijauan, daun sirih berwarna hijau, buah brembang, perahu layar, juga menggambarkan potensi ikan Meranti, gelombang laut dan tidak meninggalkan historis nuansa Islami yang identik dengan Melayu.
"Kita juga harus menampilkan selembayung berbentuk segi tiga, selain khas Melayu juga nuansa Islami," sebut Ketua LAM H Ridwan.
Direncanakan batik Meranti bisa ditampilkan pada peringatan Hari Jadi kabupaten 19 Desember mendatang. "Kita akan melaunching-nya dan memamakainya pada HUT Meranti nanti," harap Akhrial.
Kabag Humas Ery Suhairi, mengusulkan agar batik Meranti dibuat dalam berbagai model mulai dari kemeja sampai kaos. "Ini dapat menjadi potensi investasi Meranti," papar Ery seraya menyebutkan hal itu juga bisa dijadikan oleh-oleh bagi wisatawan yang berkunjung ke negeri sagu tersebut.
Pihak Batik Keris sendiri berencana akan mendesain batik khas Meranti dalam tiga corak pilihan. Tiga corak yang dibuat dapat mewakili seluruh aspek yang menggambarkan Kepulauan Meranti, mulai dari historis, budaya, ekonomi dan nuansa Islaminya.
Sementara menyangkut aspek hukum, nantinya batik khas Meranti itu dapat dipatenkan sebagai hak intelektual kata Dedi."Harapan kami desain yang dihasilkan memiliki filosofi dan arti yang mendalam serta menjadi kebanggaan Kabupaten Kepulauan Meranti,"tutup Akhrial.
Turut hadir dalam rapat desain tersebut, Budayawan Mizwar, Dedi dari Batik Keris dan pihak Dekranasda, serta Badan Pemberdayaan Perempuan juga tamu undangan lainnya.(jos)