Dikunjungi Ratusan Murid SD
Pekanbaru (HR)-Seratusan murid sekolah dasar se-Kota Pekanbaru, Provinsi Riau mengunjungi Museum Daerah Sang Nila Utama Pekanbaru, di Jalan Jenderal Sudirman, guna meningkatkan wawasan pelajar terhadap berbagai koleksi warisan budaya.
"Murid sekolah dasar tersebut berkunjung sebagai balasan dari undangan yang disebar ke sekolah-sekolah di Pekanbaru, memeriahkan pameran khusus senjata dan permainan rakyat digelar 9-13 Desember 2015," kata Koordinator Bimbingan Museum Sang Nila Utama, Endrizal, Sabtu kemarin.
Menurut Endrizal, pameran khusus merupakan agenda tetap museum setiap tahun dalam merealisasikan tugas pokoknya sebagai sarana mengumpulkan, merawat, pengawetan, penyajian dan penelitian, koleksi dan penerbitan hasil.
Khusus kunjungan dari pelajar kali ini, katanya, museum berfungsi memberikan bimbingan edukatif kultural dan penyajian rekreatif benda yang mempunyai nilai budaya dan ilmiah.
"Setelah berkunjung ke museum, pelajar diharapkan teredukasi dengan koleksi senjata dan penggunaannya dari waktu ke waktu serta bisa menerapkan permainan rakyat,"katanya.
Sejumlah senjata ada yang masih dipergunakan, ada yang telah terlupakan dan tidak digunakan lagi, sehingga menjadi sejarah dan bukti material bagi generasi selanjutnya sebagai jati diri bangsa.
Ia menjelaskan, fungsi senjata adalah alat yang digunakan untuk berkelahi atau berperang, digunakan untuk menyerang, mempertahankan diri, dan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Tekhnologi pembuatan senjata pada awalnya masih sederhana namun sesuai perkembangan zaman sudah mengarah pada fungsi dan tujuan senjata dibuat.
Sedangkan dari 17 permainan rakyat asal Riau, di antaranya ditampilkan dan bisa dimainkan oleh pelajar seperti balap karung, permainan sepatu kuda/tempurung kelapa, permainan tali merdeka, permainan ali oma, dan permainan bakiak terompoh panjang.
Wali kelas V A, SD 012 Kota Pekanbaru, Khairiah SPd mengatakan, kunjungan ke museum menambah wawasan dan ilmu pengetahuan pelajar di luar kelas, disamping bersosialisasi dengan teman-temanya.
Anak-anak cukup antusias, banyak yang menanyakan benda-benda koleksi yang mereka lihat namun dari tahun ke tahun sepertinya benda yang dikoleksi belum bertambah.
Koleksi pameran dalam museum masih minim belum tersedianya hewan langka yang diawetkan, seperti harimau sumatera, gajah, ular piton, monyet atau sejumlah hewan yangdilindungi sehingga pelajar secara dekat bisa melihat visualisasi binatang yang dilindungi itu sekaligus menambah wawasan mereka.
Selain itu yang perlu menjadi perhatian serius museum adalah peningkatan kualitas pelayanan, penambahan sarana pelayanan seperti layaknya museum di Yogyakarta.
"Museum Pekanbaru, diyakini bisa setara dengan museum Yogyakarta karena Riau memiliki sumber daya alam yang cukup besar, sehingga harus dibarengi keinginan serius pemerintah Riau untuk melakukan pembenahan," katanya.(ant/yuk)