Receiver CCTV Hanya Berisi Asap Pekat
PEKANBARU (HR)-Teka-teki tentang penyebab pasti munculnya api yang mengakibatkan kebakaran hebat di Plaza Sukaramai atau Ramayana Pekanbaru, hingga kini belum terungkap. Rekaman yang terdapat pada receiver CCTV yang ditemukan pada Kamis kemarin, hanya menunjukkan asap yang pekat.
Receiver
Sejauh ini, kebakaran di Plaza Ramayana tersebut diketahui telah merusak 80 persen isi dalam bangunan. Berdasarkan hal itu, Polresta Pekanbaru akhirnya menurunkan tim dari Universitas Islam Riau, untuk mengecek kelayakan bangunan. Hal ini dinilai perlu, untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.
Menurut Wakasat Reskrim Polresta Pekanbaru, pihaknya bersama tim Laboratorium Forensik Cabang Medan, belum bisa mengungkap apa penyebab pasti munculnya api. Pihaknya memang sudah membuka rekaman receiver CCTV gedung itu, Dari tiga unit receiver yang ditemukan, satu sudah bisa dibuka. Namun hasilnya hanya memperlihatkan asap yang pekat saat kebakaran terjadi.
"Baru satu yang sudah dibuka. Dua lagi belum. Rekamannya hanya melihatkan asap pekat saja," ujarnya.
Sementara itu, Kasubdit Fisika Labfor Medan, AKBP Jon Hutabarat mengungkapkan, dari hasil pengamatan yang dilakukan pihaknya, api telah menghanguskan 80 persen isi dalam bangunan Ramayana tersebut. Meski asap hitam pekat tak lagi ditemukan, namun kondisi di dalam gedung masih terasa panas.
"Diperkirakan 80 persen hangus karena terbakar. Untuk sementara, belum ada petunjuk tambahan yang kita dapatkan mengenai penyebab kebakaran," terangnya.
Periksa Kelayakan Bangunan
Pada Jumat sore kemarin, lima ahli bangunan dari Universitas Islam Riau (UIR), mulai meneliti kondisi dan kelayakan Gedung Ramayana. Hal ini dilakukan untuk memastikan, apakah bangunan tersebut masih layak atau tidak untuk digunakan, setelah kebakaran hebat terjadi dua hari lalu. Tim dari UIR tersebut dipimpin langsung Profesor Sugeng.
Dari pantauan lapangan, tim langsung melakukan penyisiran ke seluruh bagian bangunan. Setiap jengkal diperiksa dengan dibantu sejumlah peralatan.
Dilantai pertama, tim ahli menganalisa kondisi lantai, tembok bangunan dan tiang-tiang penyangga, termasuk memeriksa seberapa parah dampak rembesan api terhadap kondisi semen.
"Hal ini kita lakukan untuk memastikan apakah bangunan ini sudah aman untuk dimasuki pemilik kios. Karena mereka selalu bertanya dan mendesak hal itu. Tentu harus kita pastikan dulu, kita tidak mau nanti lantai jebol lalu timbul korban jiwa," terang Kasatreskrim Polresta Pekanbaru, AKP Bimo Aryanto.
Dikatakan Bimo, dalam hal ini pihaknya tidak bisa memastikan kapan pengecekan ini selesai dan hasilnya bisa segera akan dirilis.
"Belum bisa dipastikan akan selesai hari ini, karena masih banyak titik lainnya yang harus diperiksa,"katanya.
Untuk menghindari adanya pemilik kios yang masuk ke dalam bangunan plaza, kepolisian tetap melakukan penjagaan selama 24 jam penuh di tiap-tiap gerbang masuk pusat perbelanjaan hingga penyelidikan selesai dan dinyatakan layak.
"Kalau hasil analisanya menyatakan gedung sudah tidak layak, maka ke depan mau tak mau gedung ini harus dirobohkan. Jika masih layak, mungkin bisa dilakukan perbaikan saja," tutupnya.
Sediakan Posko Informasi
Terpisah, Wakil Ketua Komisi II DPRD Pekanbaru, Zulfan Hafiz, meminta pihak pengelola menyediakan posko informasi bagi pedagang korban kebakaran Ramayana. "Ini penting, supaya mereka (pedagang, red) bisa mendapatkan informasi tentang perkembangan terkini di sana. Jadi tidak ditinggalkan begitu saja," ujarnya.
"Terlepas apakah mereka sudah bisa masuk ke dalam atau belum, atau bagaimana kelanjutan dari dagangan mereka termasuk mengenai ganti ruginya. Yang penting, pedagang tidak kebingungan lagi dengan nasib kelangsungan usaha mereka," ujarnya.
Zulfan berharap para pedagang dapat berjualan kembali, oleh karena itu ia meminta Pemko Pekanbaru segera membangun tempat penampungan sementara (TPS) bagi para pedagang. "Jika dapat, secepatnya dibangun tempat penampungan sementara. Sehingga pedagang bisa berjualan lagi. Dengan demikian, mereka tidak larut dalam kesedihan yang berkepanjangan. Kita minta Pemko segera bangun TPS bagi para pedagang ini," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga meminta Pemko Pekanbaru mengevaluasi standarisasi keamanan semua mal dan pusat perbelanjaan di Kota Pekanbaru. "Seperti wajib memiliki racun api di setiap blok, dan hydrant besar, jaringan listrik, pemakaian kompor gas dan sebagainya. Karena sekarang bisa kita pastikan, itu banyak dilanggar. Meski pun ada, hanya tabung racun api saja. Tapi sulit digunakan," imbuhnya. (nom, ben, bbs, rtc)