PNS Diingatkan Netral
DUMAI (HR)- Pj Wako Dumai Arlizman Agus tetap mewanti-wanti agar jajaran Pegawai Negeri Sipil agar tetap netral. Terutama dalam rangkaian pelaksanaan Pilkada Dumai, yang memasuki tahapan pemungutan suara pada Rabu (9/12), besok.
"Saya tetap mengingatkan agar seluruh PNS di Dumai tetap netral. Sebab Rabu lusa sudah memasuki tahap pemungutan suara," ujar Arlizman usai Upacara Peringatan HUT Korpri 2015 di Dumai, Senin (7/12).
Menurutnya, ribuan PNS mestinya harus menjadi penyejuk, di saat tensi politik yang mungkin meningkat jelang pemungutan suara. "Jangan sampai terpengaruh, jadilah penyejuk," anjurnya Dalam sambutannya, sebagai inspektur upacara HUT k-44 Korpri yang digelar di lapangan upacara perkantoran Pemda Dumai, Jalan HR Soebrantas, Dumai, Arlizman membacakan lima amanat Presiden Republik Indonesia selaku Penasehat Nasional KORPRI.
Pertama, lakukan percepatan reformasi birokrasi di semua tingkatan. Lakukan reformasi birokrasi tanpa basa-basi, cari terobosan serta cara-cara baru dengan menghindari business as usual. Berbagai upaya perbaikan harus terus dilakukan dari hulu sampai hilir, baik pada area perubahan mental aparatur, kelembagaan, ketatalaksanaan, SDM aparatur, akuntabilitas, pengawasan, peraturan perundang-undangan, maupun area perubahan pelayanan publik.
Rakyat ingin segera melihat terwujudnya birokrasi yang bersih dan akuntabel, birokrasi yang efektif dan efisien, birokrasi yang melayani bukan dilayani, serta birokrasi yang memberikan pelayanan publik yang berkualitas.
Kedua, bangun mentalitas baru yang positif, yang berintegritas, yang memiliki etos kerja, dan yang berjiwa gotong royong. Bongkar pola pikir dan mentalitas-mentalitas lama yang negatif. Jadikan revolusi mental sebagai gerakan bersama seluruh anggota KORPRI, bukan sebatas program atau proyek yang digerakkan oleh anggaran. Dengan Integritas, kembalikan jati diri Korpri sebagai abdi negara yang terpercaya.
Dengan etos kerja, ditegaskan kembali Korpri sebagai abdi masyarakat dan pelayan rakyat yang tangguh. Serta dengan gotong-royong, bisa ditegakkan kembali eksistensi Korpri sebagai motor penggerak pembangunan nasional. Ketiga, persiapkan diri menuju birokrasi yang dinamis, inovatif dan responsif terhadap perkembangan zaman. Pangkas semua kerumitan birokrasi serta pastikan masyarakat mendapatkan pelayanan terbaik dengan kualitas tinggi dan waktu yang cepat.
Birokrasi harus adaptif dan inovatif dengan tantangan-tantangan baru. Pelayanan publik harus bisa dilakukan dengan lebih efisien dan kompetitif. Untuk itu, saya meminta agar mekanisme kerja birokrasi juga harus berubah ke arah sistem pemerintahan elektronik atau E Government, mulai dari budgeting, procurement, audit, catalog, purchasing, cash flow management system dan banyak lagi yang lain.
Banyak pekerjaan dalam birokrasi yang bisa dilakukan jauh lebih efisien dengan menggunakan teknologi informasi. Dengan cara itu, pemberian informasi dan pelayanan pada warga bisa dilakukan dengan lebih cepat.
Keempat, jaga netralitas anggota KORPRI dalam pesta demokrasi, khususnya Pemilu Kepala Daerah yang akan digelar akhir tahun ini. Saya mengharapkan Saudara-saudara benar-benar menjaga netralitas serta tidak menggunakan fasilitas pemerintah untuk kepentingan kampanye Pemilukada tersebut. Anggota KORPRI harus fokus pada tugas dan fungsinya, sehingga dapat memberikan pelayanan publik terbaik kepada masyarakat tanpa ada diskriminasi kepada siapapun juga.
Kelima, semua aparatur birokrasi harus menjadi motor penggerak produktivitas nasional dan daya saing bangsa. Kita telah memasuki era baru, era persaingan yang bukan lagi antar daerah, antar kota ataupun antar provinsi, tetapi sudah memasuki persaingan antar negara.
"Untuk itu, pada kesempatan ini saya mengajak untuk terus meningkatkan kinerja, mendorong efisiensi, memperkuat sinergi, agar pelayanan publik semakin baik serta daya saing bangsa kita pun semakin tinggi. Pada gilirannya semua akan berujung pada peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia, serta penguatan posisi Indonesia di pentas dunia," harapnya.(zul)