Dua Seniman Riau Ditunjuk Sebagai Pengarah
BANDUNG (HR)-Dua seniman yang juga tokoh Melayu Riau masing-masing Al Azhar dan Fakhrunnas MA Jabbar mendapat kepercayaan sebagai Panitia Pengarah dan Pimpinan Sidang Pleno pada Kongres Kesenian Indonesia III di Bandung yang berlangsung dari tanggal 1 hingga hari ini, Sabtu (5/12).
Al Azhar merupakan salah satu dari 11 orang panitia pengarah, yakni Benny Yohannes, M Abduh Aziz, Arie Batubara, Prof Edi Sedyawati, Ari Sutedja, Irawan Karseno, Gustaf Iskandar dan Adi Wicaksono.
Sedangkan Fakhrunnas MA Jabbar terpilih setelah utusan 9 provinsi di Pulau Sumatera sebagai Pimpinan Sidang Pleno memberi kepercayaan secara aklamasi mewakili Indonesia Barat. Sedangkan utusan Indonesia Tengah (Jawa dan Kalimantan, red) terpilih Yuke dan utusan Indonesia Timur (Sulawesi dan Papua, red) Hapri.
Sejak hari pertama persidangan KKI III, Fakhrunnas, Yuke dan Hapri secara bergantian memimpin sidang pleno yang diikuti oleh 600 hadirin yakni para seniman, pemikir seni, birokrat seni dari seluruh Indonesia.
Adapun para pembicara utama yang didampingi ketiga pimpinan sidang adalah Hilmar Farid dengan topik, politik kesenian dalam perspektif negara, Nirwan Dewanto membawakan kesenian, negara dan tantangan di tingkat global. Kemudian Sutanto dan Lono Simatupang dengan topik, pendidikan seni, media dan kreativitas. Afrizal Malna dan Jim Supangkat, dengan topik seni dalam konteks kekinian.
Kongres Kesenian Indonesia (KKI) III di Bandung dibuka Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Rabu (2/11) di salah satu hotel Bandung. KKI III diikuti 600 peserta dari seluruh Indonesia.
Pembahasan 7 Komite
Tema yang diangkat dalam Kongres Kesenian Indonesia III adalah, "Kesenian dan negara dalam arus perubahan”. Ada empat subtema yang akan dibahas forum Kongres Kesenian Indonesia III. Subtema pertama adalah politik kesenian dalam perspektif negara, subtema kedua, yaitu kesenian, negara, dan tantangan di tingkat global, subtema ketiga adalah pendidikan seni, media, dan kreativitas, dan subtema keempat adalah seni dalam pusaran kompleksitas kekinian.
Sampai hari ketiga, Kamis (4/12), kegiatan KKI sudah sampai pada pembahasan keempat subtema melalui 7 komite yang ada, seni rupa, sastra, teater, tari, musik, film dan lintas media. Setiap persidangan komite dipimpinan seorang fasilitator yang ditunjuk oleh panitia.
Kongres Kesenian Indonesia III juga diikuti pelaku seni, penari koreografer, sastrawan, musisi, teaterwan, perupa, sineas dari seluruh Indonesia. Selain itu akan hadir juga pihak dan institusi yang terlibat langsung dengan dinamika kesenian dan berkesenian, seperti budayawan, kritikus, kurator, akademisi seni, komunitas seni, pengelola venue seni, hingga mereka yang berhubungan dengan berbagai kebijakan penyelenggara di bidang kesenian, dinas tingkat provinsi, serta anggota DPRD provinsi dan DPR Pusat. (rls/aag)