Walikota Gelar Apel Siaga Darurat
PEKANBARU (HR)-Pemerintah Kota Pekanbaru menggelar Apel Siaga Darurat Bencana Banjir, Rabu (2/12), di halaman kantor walikota Pekanbaru. Hal itu dilakukan dalam rangka kesiapsiagaan dan juga mengoptimalkan seluruh potensi yang ada dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana tersebut.
Walikota Pekanbaru, Firdaus, ST.MT, dalam arahannya mengatakan apel siaga yang diadakan merupakan ajang koordinasi dalam melakukan konsolidasi untuk menghindari kendala dalam menanggulangi bencana banjir di Kota Pekanbaru. Seperti diketahui memasuki musim peralihan dari kemarau, tingkat curah hujan akan semakin meningkat.
"Penanggulangan bencana dan pengurangan risikonya merupakan tanggung jawab semua pihak, oleh karena itu kerja sama antara pemerintah dan semua pihak merupakan hal penting dalam upaya pengurangan resiko bencana. Melalui apel siaga ini, diharapkan dapat memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan yang cukup, sesuai fungsi dan peran masing-masing. Guna menunjang tugas dan pengabdian kita kepada masyarakat," kata Walikota.
Firdaus juga menyebut, apel siaga bencana juga sangat bermanfaat untuk menumbuhkan kepedulian masyarakat, terutama di wilayah rawan bencana banjir. Untuk itu diharapkan kepada masyarakat agar dapat mengerti, memahami dan melakukan tindakan cepat dan tepat saat terjadi bencana banjir. Begitu juga hendaknya kepada semua komponen, mulai dari TNI, Polri, Camat. Lurah dan juga mahasiswa, semua harus peka dan berperan dalam mengantisipasi dan menghadapinya.
Di hadapan peserta apel siaga itu, mulai dari BPBD Damkar, Dinas Kesehatan, Perhubungan, Satpol- PP, dan para camat, Walikota Pekanbaru, Firdaus menyampaikan Kota Pekanbaru merupakan daerah datar dan berawa, seiiring pesatnya pertumbuhan pembangunan banyak dilakukan peninggian lokasi dengan mendatangkan tanah.
Sehingga terjadi perubahan tanah yang mempengaruhi tersumbatnya drainase. Untuk mengatisipasi hal itu, kata Firdaus diharapkan kepada perangkat desa mulai dari camat hingga RT/RW, tokoh masyarakat dan para pemuda harus menjaga setiap wilayahnya.
"Kita juga harus mengantisipasi bencana banjir dibantaran Sungai Siak yang disebabkan karena terjadinya pasang surut debet air. Karena dengan volume hujan yang tinggi menyebabkan volume air semakin banyak, yang akhirnya bertemu dengan debit air di sungai, yang pada akhirnya meluber menyebabkan kota menjadi banjir. Untuk pengendaliannya kita harus menggunakan pompa, namun yang harus diingat, apabila pompa tidak sanggup, maka Pemerintah kota dan seluruh elemen harus segera mengatasinya," imbuh wako.
Pada kesempatan itu, juga diperagakan beberapa peralatan siaga darurat banjir, diantaranya perahu karet dan juga tenda siaga untuk mengevakuasi masyarakat yang terkena bencana banjir.(adv/humas)