Tarif Angkot tak Turun, Warga Mengeluh
PEKANBARU, RIAUMANDIRI.CO - Kendati Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Pekanbaru, sudah mengeluarkan kebijakan penurunan tarif angkutan umum sebesar Rp500, namun pengusaha dan sopir angkutan kota mengabaikan kebijakan penurunan itu. Kondisi ini dikeluhkan sejumlah warga Pekanbaru.
"Mana ada tarif angkot turun. Harga masih sama, meski kita berdebat dengan sopir angkot tapi ada saja alasan mereka untuk tidak mengembalikan uang kita," ketus seorang warga Pekanbaru Vienty (30), di Pekanbaru, Senin (26/1).
Pengusaha angkot di Pekanbaru menaikan tarif setelah pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi pada akhir 2014 lalu. Tarif angkot dari sebelumnya Rp2.500 per orang, langsung melejit jadi Rp4.000 atau naik sekitar 45 persen. Ironisnya, Pemerintah Kota Pekanbaru sebenarnya saat itu mengeluarkan keputusan kenaikan tarif bus dan angkot menjadi Rp3.600.
Tarif angkot akhirnya diturunkan setelah pemerintah dua kali menurunkan harga BBM bersubsidi pada awal tahun ini. Pemerintah Kota Pekanbaru menyatakan tarif angkutan umum turun sebesar Rp500 yang mulai diberlakukan tanggal 22 Januari lalu.
Seorang warga lainnya, Irawan (25), mengatakan instansi terkait seperti dinas perhubungan harus melakukan pengawasan agar tidak ada pengusaha yang membandel dengan tidak menjalankan kebijakan penurunan tarif.
"Jangan penumpang selalu dirugikan akibat layanan transportasi umum yang amburadul," keluhnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkomimfo) Kota Pekanbaru, Syafril, mengatakan tarif angkutan umum turun sebesar Rp500, pascaturunnya harga BBM subsidi. "Terhitung Kamis tanggal 22 Januari, tarif oplet, bus dan TMP (Trans Metro Pekanbaru) resmi turun," katanya. (arc)