Syamsuar: Komunikasi dari Hati ke Hati Andalan Kami
SIAK (HR)-Salah satu prestasi yang berhasil ditorehkan Kabupaten Siak adalah dengan dinobatkan Negeri Istana sebagai Kabupaten Daerah Otonom Baru (DOB) terbaik se-Indonesia.
Penghargaan itu diberikan Indonesian Governance Index (IGI). Penilaian ini berdasarkan laporan eksekutif hasil indeks tata kelola pemerintahan hasil kerjasama segitiga Kemitraan Partnership-Kemendagri-Australian Aid.
Dalam memberikan penilaian, tim peneliti IGI melakukan penelitian di 34 sampel daerah. Dari total jumlah itu, sebanyak 10 daerah di antaranya merupakan DOB. Termasuk Kabupaten Siak.
Hasilnya, sangat memuaskan. Kabupaten Siak berada pada peringkat terbaik ke-5 pada indeks tata kelola 34 kabupaten/kota se-Indonesia dengan nilai 5,92.
Syamsuar IGI menyatakan Kabupaten Siak merupakan daerah percontohan yang memiliki performa tinggi dengan biaya operasional tidak melebihi 30 persen.
Dalam wawancara belum lama ini, Bupati Siak H Syamsuar mengungkapkan kiat dari keberhasilan itu. Menurutnya, kerja sama dan komunikasi yang baik menjadi kunci kelancaran perencanaan dan pelaksanaan pembangunan Kabupaten Siak.
"Komunikasi dari hati ke hati menjadi andalan kami dalam upaya menjalin sinergi dan menyatukan persepsi dengan DPRD selaku mitra kerja Pemkab Siak dalam menyukseskan setiap kebijakan pembangunan," ujarnya.
Kabupaten Siak merupakan bagian dari Kesultanan Siak Sri Inderapura. Di awal kemerdekaan Indonesia, Sultan Syarif Kasim menyatakan kerajaannya bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kemudian wilayah yang sebelum menjadi wewenang Kerajaan Siak, menjadi wilayah Kewedanan Siak di bawah Kabupaten Bengkalis. Selanjutnya, berubah status menjadi Kecamatan Siak.
Setelah melalui perjalanan yang panjang, pada tahun 1999 lalu, Siak meningkat statusnya menjadi Kabupaten Siak dengan ibukotanya di Siak Sri Indrapura. Hal itu pun termaktub dalam Undang-undang RI Nomor 53 Tahun 1999.
Secara fisik geografis, Kabupaten Siak memiliki kawasan pesisir pantai yang berhampiran dengan sejumlah negara tetangga. Wilayah Siak juga masuk ke dalam daerah segitiga pertumbuhan, yakni Indonesia, Malaysia dan Singapura.
Bentang alam Kabupaten Siak sebagian besar terdiri dari dataran rendah di bagian timur dan sebagian dataran tinggi di sebelah barat. Pada umumnya, struktur tanah terdiri dan tanah podsolik merah kuning dan batuan dan alluvial serta tanah organosol dan gley humus dalam bentuk rawa-rawa atau tanah basah. Lahan semacam ini subur untuk pengembangan pertanian, perkebunan dan perikanan.
Selain dikenal dengan Sungai Siak yang membelah wilayah Kabupaten Siak, daerah ini juga terdapat banyak tasik atau danau yang tersebar di beberapa kecamatan. Selain itu, Sungai Siak sendiri sudah terkenal sebagai sungai terdalam di Tanah Air, sehingga memiliki nilai ekonomis yang tinggi, terutama sebagai sarana transportasi.
Deretan prestasi berhasil diukir Kabupaten Siak, antara lain realisasi Pengobatan Gratis Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) bagi masyarakat Kabupaten Siak yang tidak tercover Jamkesmas, PKMM, Askes dan Asabri di Rumah Sakit Pemerintah Daerah.
Di mana terhitung sejak 1 Januari 2012, lebih kurang 250.000 jiwa penduduk Kabupaten Siak yang memiliki KK dan KTP Kabupaten Siak, mendapatkan jaminan pembiayaan pengobatan melalui APBD.
Kemudiaan realisasi pendidikan gratis yang telah dimulai sejak 13 Januari 2012 di mana Pemkab Siak melalui Perbup Nomor 12 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Gratis, telah membebaskan seluruh biaya penyelenggaraan pendidikan yang mencakup biaya investasi, biaya operasional dan biaya siswa pada jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA di seluruh wilayah Kabupaten Siak.
Program Pendidikan Gratis ini kini dinikmati 9.542 Siswa SMA sederajat, 3.289 siswa SMK sederajat, 18.733 siswa SMP sederajat, serta 60.372 siswa SD sederajat, dengan pesebaran sekolah antara lain sejumlah 210 Sekolah Dasar Negeri dan Swasta sederajat, 82 Sekolah Menengah Pertama Negeri dan Swasta sederajat, 23 Sekolah Menengah Atas, serta 17 Sekolah Menengah Kejuruan.
Selanjutnya, penyaluran Raskin (Beras Miskin) bagi 13.130 RTS-PM (Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat). Adapun penerima raskin tersebut tidak dikenakan biaya tebus (gratis) karena telah disubsidi oleh Pemerintah Kabupaten Siak melalui APBD Siak tahun 2012 dengan total nilai subsidi mencapai Rp.3.323.232.000,- ditambah bantuan sembako murah yang di mulai pelaksanaannya pada tahun 2011 yang lalu.
Tercapainya kesepakatan kerja sama Pemprov Riau dan Pemkab Siak dalam hal pengembangan Pola Integrasi Perkebunan Kelapa Sawit dan Ternak Sapi yang dikenal dengan Sistem Integrasi Ternak Tanaman (SITT), baik dengan kelapa sawit maupun padi, juga turut menambah daftar keberhasilan pencapaian Pemkab Siak.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkekuatan 130 WP (Watt Peak) per unit per rumah tangga, dengan jumlah 385 unit PLTS pada tahun 2011 yang tersebar di Kecamatan Sungai Mandau, Kecamatan Sungai Apit, dan Kecamatan Kandis. Tahun 2012 direncanakan 365 unit PLTS untuk 5 Kecamatan.
Pelayanan publik melalui pelaksanaan PATEN di 14 Kecamatan yang ada, menjadi andalan dalam terwujudnya pelayanan publik terbaik, juga telah mendulang sukses. Saat ini, program itu telah dijalankan.
Tak hanya itu, Berdasarkan Peraturan Bupati Siak Nomor 42 Tahun 2011 tentang pelimpahan sebagian kewenangan bupati kepada camat untuk melaksanakan urusan pemerintah daerah tersebut, berhasil memperpendek birokrasi pengurusan adminduk dan perizinan. Hal semakin mempermudah masyarakat, karena kewenangan yang dilimpahkan kepada camat mencapai 74 aspek perizinan, 22 aspek rekomendasi, 16 aspek pembinaan, 29 aspek fasilitasi, 5 aspek penetapan, dan 25 aspek penyelenggaraan.
Keberhasilan lain terkait pengelolaan zakat melalui Badan Amil Zakat (BAZ) Siak dimana melalui Instruksi Bupati Siak Nomor 14 Tahun 2012 tentang Pengumpulan Zakat Penghasilan (Profesi), Infaq dan Shadaqah Pegawai Negeri Sipil dan BUMD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Siak telah memaksimalkan penerimaan zakat, yang distribusinya dikoordinir oleh (BAZ Siak yang hingga periode 30 September 2012, telah mencapai Rp.3.700.000,000,-dengan total penyaluran hingga bulan Agustus Tahun 2012 mencapai Rp.2.451.348.700,-.dalam bentuk, zakat konsumtif dan produktif di 14 Kecamatan di Kabupaten Siak,
Pengembangan Kawasan Industri Tanjung Buton sebagai Koridor Pengembangan Industri masa depan Kabupaten Siak dan Provinsi Riau, pengoperasian terminal penumpang Pelabuhan LLASDP sebagai Pelabuhan Internasional yang melayani Rute antar negara Siak Sri Indrapura, Perolehan penghargaan opini WTP dan masih banyak lagi.
Keberhasilan Kabupaten Siak memanfaatkan status DOB baru dapat menjadi contoh wilayah–wilayah yang ingin membentuk DOB, bahwa berbekal semangat, kerja keras, dan komunikasi yang intens dan efektif antara semua masyarakat maka tujuan pembentukan DOB untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat bukan menjadi satu hal yang mustahil diraih. (adv/hr)