Dibacok Guru, Kepala SMKN 1 Ukui Kritis
UKUI (HR)-Nasib mengenaskan dialami Nova Damayanti (35), Kepala SMKN 1 Ukui, Kabupaten Pelalawan. Ia terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit karena menderita sejumlah luka serius di bagian kepala dan tangannya akibat dibacok dengan senjata tajam.
Ironisnya, aksi pembacokan itu justru dilakukan seorang oknum guru olahraga di sekolah itu sendiri, yang berinisial DJR.
Kejadian yang membuat heboh seluruh penghuni sekolah itu terjadi Rabu (25/11) sekitar pukul 10.50 WIB. Dalam melancarkan perbuatannya itu, DJR terhitung nekat. Pasalnya, aksi itu dilakukan tersangka di teras sekolah, tak jauh dari ruang kerja korban. Tentu saja, peristiwa itu membuat seluruh penghuni sekolah terkejut.
Dalam kejadian itu, Nova mengalami tiga luka di bagian kepala dan satu di tangan kiri. Sehingga ia pun dilarikan ke RS Efarina Pangkalan Kerinci untuk menjalani perawatan intensif.
Sedangkan DJR sendiri akhirnya diamankan aparat kepolisian setempat untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Menurut penuturan salah seorang guru, yang meminta identitasnya dirahasiakan, Kepsek Nova terkena sabetan benda tajam jenis parang. Dalam kondisi berdarah-darah, Nova awalnya sempat dibawa ke Puskesmas setempat. Namun karena lukanya cukup serius, ia kemudian dirujuk ke rumah sakit.
Dikatakan, sebelum pembacokan itu terjadi, Nova dan DJR sempat terlibat cekcok di dalam ruangan kerja Kepsek. Namun ia mengaku tidak tahu pasti, apa penyebab terjadinya cekcok tersebut.
Tak berapa lama kemudian, DJR yang ketika emosinya sudah tinggi, tiba-tiba membacok atasannya tersebut persis di teras sekolah, tak jauh dari ruangan Kepsek.
"Lukanya cukup serius, ibu kena di bagian kepala dan tangan kiri. Saat kejadian, ibu langsung tersungkur kemudian di bawah ke Puskesmas dan saat itu kondisinya masih sadar.
Kejadiannya di teras sekolah SMKN 1. Pelaku yang masih berstatus guru ini bernama Dasmar Jhoni Rosa. Kemudian, pelaku usai membacok langsung menyerahkan diri ke Polsek Ukui," bebernya.
Menurutnya, selama ini DJR juga tergolong malas-malasan dan sering tak masuk sekolah. Akibat sikapnya itu, DJR pun diberi peringatan oleh Kepsek.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Ukui, IPDA Dafrigo A, membenarkan terjadinya peristiwa berdarah tersebut. Dikatakan, tersangka DJR sudah diamankan di Polsek Ukui. Sementara korban dirujuk ke salah satu rumah sakit di Pangkalan Kerinci.
"Iya Pak, pelakunya sudah di Polsek," ujarnya.
Kaget
Apa yang dialami Nova, sontak membuat sang suami Abdurahmat (36), merasa kaget. Saat dijumpai di Rumah Sakit Efarina, ia mengaku sangat kaget mendengar kabar istrinya terluka akibat dibacok. Selama menikah, merkea sudah dikaruniai tiga anak peremuan. Anak bungsu masih berusia lima bulan.
"Kondisi korban saat masuk rumah sakit masih kondisi sadar, sekarang sedang dioperasi. Ada empat bacokan, tiga di kepala dan satu di tangan kiri," ujar pria yang bekerja di PT RAPP tersebut, dengan terbata-bata.
Sementara itu, rasa kaget juga terlontar dari anggota Komisi I DPRD Pelalawan,
Nazzaruddin Arnazh, beberapa saat setelah mengetahui terjadinya peristiwa itu.
Pasalnya, di hari yang sama, para guru di seluruh daerah tengah memperingati Hari Guru. Untuk Kabupaten Pelalawan, peringatan dipusatkan di Kecamatan Kuala Kampar. Namun atas kejadian tersebut, hari guru menjadi ternoda.
"Kita merasa prihatin dengan musibah ini. Secara bersamaan, hari ini adalah peringatan Hari Guru. Atas kejadian ini menjadi ternoda oleh oknum guru yang masih saja main kekerasan. Kita menilai, ini tamparan yang memalukan bagi dunia pendidikan kita," ungkapnya.
Hal senada juga diutarakan anggota DPRD Pelalawan lainnya, Baharuddin, saat meninjau Nova di rumah sakit. Ditegaskan politisi Golkar ini, peristiwa itu merupakan kado terpahit sekaligus memalukan bagi dunia pendidikan di Pelalawan.
"Kita sangat menyesalkan kejadian ini dan sangat memalukan dunia pendidikan di Negeri Seiya Sekata," ujar Bahar. (zol)