Polindes Ujung Tanjung Terbakar
UJUNGTANJUNG (HR)-Satu unit kantor Pondok Bersalin Desa yang ditempati Bidan Yulina bersama suaminya, Aiptu Hatim Bulan Harahap dan dua orang anaknya, di Jalan Lintas Riau-Sumut, Kelurahan Cempedak Rahuk, Kecamatan Tanah Putih, ludes di lalap si jago merah, Minggu (22/11) sekira pukul 22.00 WIB. Tak ada korban jiwa dalam musibah itu. Hanya saja seluruh bangunan rata dengan tanah.
Informasi yang dirangkum masyarakat mencoba untuk memadamkan api dengan peralatan seadanya.
Namun, karena Polindes terbuat dari bangunan semi, sehingga api sangat sulit untuk di padamkan. Bahkan, warga yang mencoba memadamkan api tidak sanggup dekat dengan kobaran api, takut dengan suara ledakan yang ada di dalam Polindes.
Tapi, dengan semangat dan rasa simpati yang luar biasa, sekitar pukul 23.00 WIB, akhirnya kobaran api bisa dipadamkan dengan peralatan seadanya itu. Ketika api sudah mulai padam, mobil kebakaran milik PT Chevron di Bangko Camp yang dihubungi camat dan pihak kepolisian baru datang ke TKP. Selanjutnya, dipadamkan tuntas oleh mobil kebakaran milik PT Chevron itu.
Terlihat berada di TKP, Kapolres Rohil, AKBP Subiantoro, Kapolsek Tanah Putih, Kompol Maison, bersama jajaran, Camat Tanah Putih, Suryadi, bersama jajaranya, Ketua PGRI Kabupaten Rohil, Zulfikar, Kepala Puskesmas Tanah Putih, drg Cahaya Purnama Sari dan lapisan masyarakat.
Kasat Binmas Polres Rohil, AKP Ali Suhud, yang berada tak jauh dari TKP kebakaran Polindes bersama rekannya, mengaku melihat api muncul dari belakang Polindes, persisya di dekat AC milik Polindes itu.
“Kejadianya itu, 10 menit sesudah PLN hidup,” katanya.
Jadi, lanjut Ali Suhud, ia menduga kebakaran Polindes itu berawal dari konseleting arus listrik. Korban Yulina, didampingi suaminya, Aiptu Hatim Bulan Harahap, menerangkan, pukul 17.00 WIB, mereka pergi ke rumah orangtuanya di Sedinginan, karena ada rapat keluarga untuk pelaksanaan pesta keluarganya.
“Saat kami di rumah orangtua, kami ditelepon sama tetangga, bahwa Polindes yang kami tempati terbakar,” terang Yulina.
Menurutnya, atas kejadian itu dokumen penting seperti ijazah dia dan suaminya dan beberapa surat tanah ludes terbakar, serta uang kontan sekira Rp20 juta juga ikut dilalap si jago merah.
“Kalau diperkirakan, kerugian kami bersama peralatan perabotan yang terbakar mencapai Rp70juta,” katanya.
Ditambahkanya, bahwa sebelumnya tidak pernah bermimpi yang tidak-tidak. Hanya saja, pada pagi harinya, perasaannya sudah kurang enak. “Ternyata, ini kiranya yang terjadi atas perasaan saya yang kurang enak tadi pagi,” imbuhnya.(rlc/hen)