Sistem UN Bingungkan Siswa SMA
TELUK KUANTAN (HR)-Siswa tingkat akhir SMA sederajat merasa dirugikan dengan kebijakan baru yang dibuat pusat. Mulai dari peralihan nama dari Ujian Nasional (UN) ke Evaluasi Nasional (Enas) tahun ajaran 2014-2015.
"Ini sangat membingungkan kami, kami tidak tahu apa beda antara UN dan Enas," ujar Wiska siswi Kelas XII sebuah SMA Negeri di Kuansing, Minggu (25/1).
Ia merasa menjadi kelinci percobaan kebijakan yang baru dibuat oleh Kementrian Pendidikan Dasar. Ia mengaku, proses peralihan ini berdampak pada proses belajarnya.
"Semakin membingungkan lagi, dengan isu yang beredar. Dimana, pelaksanaan UN atau Enas dengan sistem Computer Bassed Test (CBT)," ujar Wiska.
Senada dengan Wiska, Roni juga mengaku risau terhadap perubahan-perubahan yang dibuat oleh pemerintah. Terutama berkenaan dengan sistem tes menggunakan komputer, sebab ia masih terlalu canggung dalam mengoperasikannya.
"Selain itu, di Kuansing ini masih banyak kekurangannya. Terutama menyangkut jaringan internet dan listrik. Internet kalau ada, leletnya minta ampun," kata Roni. Sementara untuk listrik, lanjut Roni, belum memadai. Dimana, hampir tiap hari terjadi pemadaman oleh PLN.
"Nah, pasti akan sangat mengganggu pelaksanaan UN dengan sistem komputer. Mudah-mudahan, ini tidak terlaksana di Kuansing, sebab hanya akan ada kerugian