Buyarkan Mimpi Taekwondoin Indonesia

JAKARTA(HR) - Insiden teror bom dan penembakan yang terjadi di Paris, Sabtu (14/11) lalu, berdampak langsung pada tim taekwondo Indonesia. Sejumlah atlet yang hendak mengikuti kejuaraan di Prancis terpaksa pulang tanpa bertanding.
Hal itu disampaikan langsung Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) Marciano Norman saat membuka babak kualifikasi Pra-PON Jabar 2016 di Cibubur. Menurutnya, insiden itu merugikan atlet yang tengah dalam rangka menggenjot ranking dunia.
"Kemarin kita kirim beberapa atlet ke Prancis, tapi karena ada aksi teror di sana, akhirnya mereka pulang tanpa bertanding," beber Marciano, saat ditemui Sindonews di GOR Popki, Selasa (17/11).
"Tapi nanti kita akan carikan lagi iven-iven seperti kejuaraan level internasional sebagai pengganti. Tujuannya agar atlet tetap punya ranking bagus," lanjutnya.
PBTI memang bermaksud mendongkrak prestasi atlet taekwondo Indonesia. PON XVI di Jabar menjadi pintu masuk PBTI untuk mengejar target-target prestasi di ajang internasional seperti SEA Games, Asian Games dan olimpiade. "Target kami di Olimpiade 2016 adalah lolos dari kualifikasi di Filipina bulan April," tutup Marciano.(mtc/esi)
Berita Lainnya
- Sepanjang 2016, 8.000 Turis Kapal Pesiar Datangi Sabang
- Fauzi Bahar Maju di Pilkada Gumbar
- Presiden Jokowi Ajak Berhemat, Pengamat: Tunda IKN Penghematan Luar Biasa
- Foto Viral Habibie dan Pesawat Kertas, Siapa Pemilik Aslinya?
- Sudah 172 Orang di Tanah Air Terdeteksi Positif Virus Corona
- Pelaku Pernah Ditangkap, Kemudian Lepas