Anggaran Dipangkas

Program Harus Maksimal

Program Harus Maksimal

BANGKINANG (HR)-Kabupaten Kampar termasuk daerah yang mendapat pemangkasan anggaran dana bagi hasil minyak dan gas bumi mencapai Rp700 miliar. Namun demikian Bupati Kampar mengingatkan program tahun 2015 mendatang harus tetap maksimal.

Hal tersebut ditegaskan Bupati Kampar H Jefry Noer saat memimpin rapat percepatan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) Kampar tahun 2015 di ruang rapat Kantor Bupati Kampar, Selasa (17/11),
Dikatakan, pemangkasan ini juga dialami kabupaten/kota lainnya di Provinsi Riau.

Bupati menambahkan, satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) harus tetap bisa memaksimalkan anggaran yang tesedia dengan maksimal mungkin.

Kepada kepala SKPD Bupati juga minta aktif untuk mendapatkan dana dari Pemerintah Provinsi Riau dan pusat. "Seperti halnya Dinas Bina Marga dan Pengairan yang pada APBN 2016 akan mendapatkan bantuan dana lebih kurang sebesar Rp360 miliar," terang Jefry.

Jefry menambahkan, terkait pemangkasan Rp700 miliar tersebut sama artinya kita menggunakan kain sarung untuk tidur.

"Tutup kepala kaki terbuka, tutup kaki kepala terbuka.  Oleh sebab itu agar sarung tersebut juga bisa kita gunakan maksimal, kita tidur dengan cara bergelung, karena apabila sarung dijahit bukan sarung lagi namanya. Untuk itu, walaupun ada pemangkasan, cari program yang mengutamakan untuk kepentingan atau kesejahteraan masyarakat, jangan kita terfokus kepada infrastrukur apabila dana minim, tetapi fokus kepada Tri Zero," ujar Jefry.

Menurut Jefry,  untuk apa jalan-jalan kita bagus-bagus tetapi masyarakat miskin banyak terus, sebab jalan yang bagus hanya segelintir masyarakat yang akan menikmatinya, kalau demikian semangat berjuang tidak akan terlihat.

"Sesuai dengan motto Pemda Kampar saat ini yaitu embangun desa menata kota," ulas Jefry.
Lebih lanjut Jefry mengatakan, dengan anggaran yang pas-pasan kita mesti buat program yang jitu.

"Nah untuk hal demikian saat ini Pemda Kampar telah membuat progranm jitu luar biasa yang namanya Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE). Dengan berjalannya sebanyak 5000 RTMPE di Kabupaten Kampar maka setiap desa/kelurahan nantinya berarti di setiap desa akan terdapat sebanyak 20 buah RTMPE," katanya.

Dengan demikian, 5.000 kepala keluarga di Kampar yang memiliki RTMPE hanya membeli beras, minyak goreng, kopi, gula, serta tidak risau lagi dengan kelangkaan gas elpiji karena kebutuhan itu bisa dipenuhi dari RTMPE.(adv/humas)