Turki Pernah Ingatkan Prancis
Ankara (HR)-Otoritas Turki ternyata pernah mengingatkan Prancis mengenai seorang pria tersangka militan ISIS yang menjadi salah satu pengebom bunuh diri dalam serangan teror di Paris, Prancis. Namun saat itu, tepatnya hampir setahun lalu, otoritas Prancis tidak merespons informasi dari Turki tersebut.
Seorang pejabat senior Turki menyampaikan hal tersebut kepada kantor berita AFP, Senin (16/11). Dikatakannya, kepolisian Turki telah memberitahu kepolisian Prancis dua kali, pada Desember 2014 dan Juni 2015, mengenai Omar Ismail Mostefai.
"Kami memang melakukan itu, namun kami tidak mendapat tanggapan dari Prancis soal itu," kata pejabat Turki yang enggan disebut namanya itu.
Diidentifikasi dari salah satu jarinya yang ditemukan di antara serpihan di gedung konser Bataclan, Mostefai (29) diyakini sebagai satu dari tiga pengebom bunuh diri yang memakai rompi bom di gedung tersebut. Sebanyak 89 orang tewas dalam pembantaian di gedung tersebut pada Jumat (13/11) waktu setempat.
Mostefai yang dilahirkan di kawasan miskin Paris, Courcouronnes, pernah didakwa atas delapan kejahatan ringan antara tahun 2004 dan 2010, namun tidak dipenjara.
Pejabat Turki tersebut mengkonfirmasi bahwa Mostefai kelahiran 21 November 1985 itu, masuk ke Turki dari provinsi Edirne, bagian barat laut Turki yang berbatasan dengan Yunani dan Bulgaria pada tahun 2013.
Dikatakannya, otoritas Prancis baru menanyakan otoritas Turki mengenai Mostefai setelah serangan teror di Paris yang menewaskan lebih dari 120 orang itu.
"Baru setelah serangan-serangan Paris, otoritas Turki mendapat permintaan informasi dari Prancis mengenai Omar Ismail Mostefai," pungkas pejabat Turki itu. (dtc/rio)