523 KK Dapat Listrik
TELUK LANUS (HR) - Sebanyak 523 Kepala Keluarga di Kampung Teluk Lanus telah mendapatkan penerangan listrik dari Pusat Listrik Tenaga Surya Terpusat. Sehingga kampung terluar dari wilayah administrasi Kabupaten Siak ini bebas dari cengkraman kegelapan.
Hal itu berkat program Kementerian ESDM RI yang telah membangun 2 paket PLTS terpusat. Pertama dibangun tahun 2014 dan kedua dibangun tahun 2015. Namun keduanya bisa dinikmati masyarakat di tahun 2015.
Senin (9/11), utusan dari Kementerian ESDM yang dipimpin staf bagian Keteknikan Andri Suhendra beserta 3 staf lainnya didampingi Kasi Pengembangan Energi Distamben Siak Iskandar meninjau progres pembangunan PLTS tersebut.
"Kedatangan kami ke sini untuk meninjau hasil pembangunan PLTS yang dilakukan oleh pihak ketiga, karena belum dibayar sementara pekerjaan sudah dikerjakan sesuai dengan spek. Hasil peninjauan ini kami laporkan pada pimpin. Untuk bahan pertimbangan pencairan ke pihak ketiga atau kontraktor pelaksana," terang Andri Suhendra.
Program PLTS terpusat ini, lanjut Andri, digulirkan khusus untuk daerah yang sulit dijangkau, dan diprediksi sangat lama untuk mendapatkan sentuhan penerangan dari PLN. Bukan hanya di Siak, beberapa daerah terisolir kabupaten lain juga mendapatkan program yang sama. Di Kampar dibangun 5 unit, Bengkalis 1 unit.
"Untuk di Teluk Lanus, Siak ini yang paling besar, 1 unit 50 Kwp, proyeknya satu paket, dari pembangunan PLTS hingga jaringan listrik sampai ke rumh warga," imbuhnya.
Menurut Andri, hasil pengecekan semua pengerjaan sudah rampung dan sesuai standar, tidak ada yang bermasalah. Bahkan kini PLTS yang dibangun menggunakan APBN tahun anggaran 2015 ini sudah dinikmati masyarakat untuk penerangan rumah untuk 170 rumah.
"Kita melihat spesifikasi alat yang dipasang, misal baray minimal 2 volt dan 1000 amper, yang dipasang type Cereal Ajel, tegangan 2volt, arus 1000 amper jam. Solar cel sebanyak 250 lembar masing-masing modul 200 wp. Lampu jalan, per dua tiang ada lampu jalan, namun di lapangan pemasangan lampu jalan disesuaikan kebutuhan masyarakat. Karena di dermaga membutuhkan banyak penerangan, maka lampu jalan sebagian di alihkan ke dermaga," terangnya.
"Setalah pengerjaan ini selesai, ada garansi sistem satu tahun dari pihak kontraktor, karena aset ini nanti kami serahkan ke pemerintah daerah. Maka selanjutnya perawatan menjadi tanggung jawab daerah. Untuk pengelolaan diserahkan ke masyarakat," imbuhnya.
Ketua RT 02 RK 01 Kampung Teluk Lanus Sudiro yang juga sebagai mekanik PLTS Terpusat membenarkan 170 rumah telah teraliri oleh PLTS terpusat yang dibangun tahun ini. Setiap rumah mendapat jatah daya 400 watt/24 jam.
"Setiap rumah dapat 400 watt per hari, manajemen penggunaan listrik tergantung yang punya rumah. Umumnya agar cukup, siang penggunaan agak dikurangi dan untuk kebutuhan penerangan malam. Yang pasti kalau untuk nonton TV dan keperluan rumah sudah cukup," terang Sudiro.
Sebagai mekanik, Sudiro mendapat honor dari swadaya masyarakat. "Tugas saya di sini membersihkan modul (solar cel) dan pekarangan PLTS ini, ruangan dalam penyimpanan energi dan panel, mengecek arus dan tegangan stabil atau tidak," terang Sudiro.
Juru Tulis Satu Pemerintah Kampung Teluk Lanus Sutriadi menjelaskan, PLTS yang dibangun tahun 2014 mulai dinikmati masyarakat pada Januari 2015, dan yang dibangun tahun ini sudah dinikmati masyarakat pada awal Oktober. "Dari dua PLTS ini semua rumah di Teluk Lanus sudah terang," kata Sutriadi.
Selain 523 KK, fasilitas umum lainnya juga mendapatkan aliran listrik. Seperti SD 017 Teluk Lanus, SMPN, SMA kelas, 3 Pustu dan 3 Masjid. Dengan demikian kampung yang dihuni lebih dari 1000 penduduk ini telah bebas dari kegelapan.
Untuk diketahui, Kampung Teluk Lanus jika ditempuh menggunakan pompong membutuhkan waktu 10 jam menuju Kota Kecamatan Sungai Apit. Daerah ini berjarak 68 KM dari pelabuhan Tanjung Buton dan sampai saat ini belum tersedia jalur darat.
Transportasi masyarakat keluar masuk kampung bisa menggunakan kapal kayu, atau ferry yang disediakan Pemda Siak berjalan 4 kali dalam satu minggu. (adv/humas)