Kebutuhan Rumah Tangga dari Karimun Terputus
SELATPANJANG (HR)-Para pengusaha dagang di Kepulauan Meranti akhir-akhir ini mengeluhkan terputusnya distibusi barang kebutuhan rumah tangga dari Tanjung Balai Karimun.
Sebagai daerah pesisir, Meranti sejak lama bergantung pada pasokan barang dari kabupaten tetangga tersebut. Namun dengan peraturan pemerintah yang melarang keluarnya barang dari daerah FTZ Karimun itu berdampak sulit bagi para pedagang asal Meranti.
Ahong, salah seorang pedagang di Selatpanjang kepada Haluan Riau Jumat kemarin mengatakan, harga-harga bahan pokok di Meranti akan bergerak naik. Sebab umumnya barang kebutuhan harian masyarakat saat ini dibawa dari Pulau Jawa.
Pedagang yang berangkat menjemput barang ke Pulau Jawa, akan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.
Selain karena jarak tempuh yang lama akan memaksa terjadinya kenaikan harga barang. Naiknya harga barang juga akan berdampak pada tingkat daya beli masyarakat.
Kondisi ini akan mempersulit semua pihak. Dimana angka inflasi akan bergerak naik, sementara para pedagang juga akan menghitung angka kerugian.
Kondisi ini akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yang negatif, dan memperlambat laju pembangunan. Bahkan bisa dibilang akan terjadi kemunduran,” ungkapnya.
Menurutnya, pemerintah kabupaten harus melakukan pendekatan melalui pemerintah pusat. Sehingga Meranti yang sama-sama sebagai daerah pesisir bertetangga dengan Karimun bisa dibuka keran untuk menutupi kebutuhan masyarakat Meranti.
Hanya itu jalan terbaik untuk mengatasi persoalan yang terjadi di Kepulauan Meranti. Sehingga perputaran ekonomi tidak menjadi lesu seperti saat ini.
Sebab Meranti sejauh ini juga masih sebagai daerah konsumen dari berbagai produk kebutuhan rumah tangga. Letaknya juga cukup jauh jika harus menjemput barang dari pulau Jawa.
"Tidak ada solusi yang lebih baik, hanya melalui perubahan kebijakan pemerintah pusat dalam melihat kondisi wilayah Meranti yang memang sebagai pulau terluar tersebut,”ucap Ahong lagi.(jos)