Pemerintah Diminta Segera Bangun Jalan Poros
TANJUNG SAMAK (HR)- Masyarakat Kecamatan Rangsang berharap kepada Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti agar menggesa pembangunan jalan poros yang menghubungkan Kecamatan Rangsang dengan Kecamatan Rangsang Pesisir.
Hal itu dimaksudkan untuk kelancaran pembangunan dan mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Jalan sepanjang lebih kurang 40 Km itu, masih terdapat jalan tanah yang sangat sulit dilalui. Diharapkan siapapun nantinya yang akan terpilih menjadi bupati di Meranti ke depan, hendaknya bisa melanjutkan rencana pembangunan jalan yang masih terbengkalai tersebut.
Demikian diungkapkan Saidi, tokoh masyarakat Desa Tanjung Samak kepada Haluan Riau lewat ponselnya Jumat (6/11) kemarin.
Saidi menjelaskan sejauh ini masyarakat Kecamatan Rangsang jika hendak ke ibukota kabupaten sejauh ini masih menggunakan kendaraan angkutan laut. Pada hal sebenarnya sudah ada jalan penghubung jalan darat untuk bisa langsung ke wilayah Kecamatan Rangsang Pesisir lalu ke Rangsang Barat, untuk selanjutnya menyeberang ke Selatpanjang.
Namun ada ruas jalan sekira 5 Km kondisinya masih jalan tanah. Dan sangat sulit sekali dilalui terutama jika musim penghujan. Seperti kondisi saat ini, jalan itu tidak bisa ditempuh masyarakat.
Untuk itu sangat diharapkan keseriusan pemerintah kabupaten kedepan untuk melanjutkan pembangunan jalan poros tersebut. Tanpa keseriusan pemerintah, maka harapan masyarakat dari ke dua kecamatan yang bertetangga itu akan sulit terwujud,”kata Saidi.
Ditambahkannya, kondisi umum jalan yang ada di Kecamatan Rangsang sejauh ini boleh dikatakan masih sangat terbelakang. Bukan saja keberadaan jalan poros yang menghubungkan antar kecamatan yang belum terwujud itu, jalan poros antar desa yang ada dan menuju ibokota Kecamatan di Tanjung Samak itu juga masih belum terhubung dengan lancar.
Jalan poros desa yang ada paling ada lebar 2 meter, dan itupun kondisinya sudah pada hancur. Karena umumnya jalan itu masih peninggalan pemerintah Bengkalis. Di berbagai ruas jalan yang ada saat ini umumnya masih belum bisa dilalui kendaraan roda empat, akibat sempitnya jalan.
Ke depan diharapkan lebih banyak lagi bidang pembangunan dalam rangka menggesa ketertinggalan yang ada. Jika tidak ada komitmen kuat dari pemerintah kabupaten, maka perkembangan Kecamatan Rangsang maupun Rangsang Pesisir akan berjalan sangat lamban,”sebut dia.
Diakhir bincang-bincangnya mengatakan, masyarakat dari ke dua kecamatan bertetangga itu sebenarnya juga menaruh harapan pada kehadiran perusahaan yang beroperasi di pulau itu.
Seperti PT SRL yang sudah lama beroperasi dan juga PT Perkasa Baru walaupun baru beroperasi. Ke dua perusahaan itu tidak ada salahnya jika menaruh kepedulian untuk membantu meringankan kesulitan masyarakat sekitar.
"Apakah berpartisipasi membangun jalan desa, maupun jalan lingkungan yang ada. Terutama PT SRL yang sudah lama menikmati hasil bumi dari HTI yang dikelolanya. Namun perusahaan ini terkesan belum mau melihat keadaan masyarakat di sekelilingnya,”sebut tokoh masyarakat, yang juga mantan kades itu.***