Tiga Panelis Cecar Lima Pasangan Cakada
DUMAI (HR) - Pasangan Cakada Dumai dibuat berkeringat dingin menjawab pertanyaan tiga panelis yang dihadirkan KPU pada debat kandidat. Bukan itu saja, masing- masing Paslon juga diberi kesempatan melontarkan pertanyaan kepada kandidat lain.Sehingga, suasana begitu ramai dan penuh ketegangan.
KPU Kota Dumai menggelar debat kandidat sebagai bagian tahapan pelaksanaan Pilkada, di aula Hotel Comfort, Jalan Jenderal Sudirman, Dumai, Kamis (5/11).
Meski undangan dibatasi, namun tetap saja banyak yang datang sehingga aula tersebut menjadi sesak.
Bahkan di luar aula juga kelihatan penuh oleh tim pendukung serta pengunjung debat Cakada. Panitia sengaja menyediakan layar monitor CCTV di luar aula tersebut agar masyarakat dapat menyaksikan secara langsung debat kandidat Cakada yang ditunggu-tunggu tersebut.
Lima pasangan Cakada yang hendak bertarung di helat lima tahunan Pilkada 9 Desember mendatang, awalnya sangat ambisius menyampaikan visi dan misi. Masing- masing Paslon tersebut yakni, Abdul Kasim-Nuraini (PAN, PKB dan PKPI).
Selanjutnya, Zulkifli AS-Eko Suhardjo (Nasdem, PBB, Gerindra dan Demokrat), Amris-Sakti (jalur perseorangan), Ikhsan-Yanti Komala (Golkar dan PKS). Agus- Maman (PDI-P dan Hanura).
Namun, ketika tiba pada sesi pertanyaan yang diajukan tiga orang panelis,yakni, Muhammad Rizal Akbar (Ketua IcMI Dumai), Alrida (Dosen STIA Lancang Kuning Dumai), Misdiono (Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Dumai), membuat sejumlah pasangan berkeringat dingin. Ada juga yang uring-uringan serta menjawab secara simpel meski waktu menjawab setiap pertanyaan diberi waktu dua menit.
Tak heran, ada dari pasangan menggaruk-garuk kepala sambil nyengir. Ada juga yang menggerak-gerakan bagian tubuhnya secara spontan. Bagi yang menjawab secara simpel dan seadanya, seperti mati kutu berdiri di depan podium seraya menunggubel waktu habis berbunyi.
"Silakan ditambah lagi jawabannya pak. Waktu kita masih panjang, ada dua menit untuk setiap pertanyaan," ucap salah seorang panelis. Namun, karena pasangan tersebut sudah kehabisan bahan, terpaksa berdiri saja di depan podium masing-masing.
Meski demikian, ada juga dari pasangan yang belum usai menyampaikan jawaban namun bel telah berbunyi. Sehingga, otomatis jawaban yang dikehendaki tim panelis menggantung.
Pertanyaan tim panelis yang tak jauh dari visi dan misi masing-masing Cakada. Pasangan nomor urut 1 memaparkan, dalam mensukseskan pembangunan perlu adanya tenaga ahli. Sehingga arah pembangunan benar-benar menyentuh masyarakat.
Zul As yang menempati nomor urut 2, dalam paparannya ingin menjadikan Kota Dumai sentra ekspor hasil pertanian perkebunan dan peternakan.
Selanjutnya, pasangan nomor urut 3, Amris yang dalam visi misinya membahas tentang pluralisme (keheterogenan). Dimana, pasangan ini berupaya menjadikan masyarakat Kota Dumai sebagai tuan rumah di daerah.
Pasangan nomor 4, Abdul Kasim, secara umum menyampaikan visi dan misinya mengangkat derajat dan martabat masyarakat dengan membuka lapangan kerja seluas- luasnya. Dilanjutkan pasangan nomor 5 yakni Agus Widayat, dimana pasangan incumbent ini berupaya mengembangkan sentra pertanian, perkebunan dan peternakan.
Usai menyampaikan visi dan misi serta menjawab pertanyaan masing-masing panelis, masing-masing pendukung memberikan yel-yel serta tepuk tangan meriah.
Sehingga suasana debat kandidat Cakada yang berlangsung sekitar tiga jam itu benar-benar meriah.
Kendati diwarnai insiden mati lampu saat membacakan visi dan misi yang sempat menimbulkan suara gaduh dari para pendukung calon. Namun, pihak panitia debat cepat mengantispasi dengan menghidupkan mesin genset. "Pemadaman listrik ini sebelumnya sudah diberitahukan, jadi panitia sudah menyiapkan genset," ujarketua KPU Dumai, Darwis.
Guna lancarnya pelaksanaan dabat kandidat, aparat kepepolisian menerapkan pengamanan berlapis. Guna mengamankan situasi pada Debat Kandidat Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Dumai, Kamis (5/11).
Pengamanan mulai terlihat pintu masuk acara di Ballroom Comfort Hotel Dumai.
Bahkan petugas tampak menggeledah barang bawaan para undangan debat. Lalu menggunakan alat metal detektor. Terbukti ada undangan yang kedapatan membawa pisau.
Polisi langsung menyita pisau lipat ukuran sedang tersebut dan mencatat nama undangan tersebut. Kabag Ops Polres Dumai, Kompol Wawan menyebutkan, pihaknya mengerahkan 100 personel. Termasuk personel Quick Response Patrol atau Patroli Reaksi Cepat.(zul)