Pertamina : Pertalite Diminati Konsumen di Sumbar
Padang (HR)–Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) Padang, Sumatera Barat, Ahmad Bambang menyatakan konsumen di Sumbar cukup berminat terhadap pertalite yang mulai disalurkan di daerah itu.
"Sejauh ini animo konsumen sangat positif dan volume penjualannya juga terus meningkat,” kata dia di Padang, Senin.
Ia mengatakan bukan hanya di Sumbar, respon positif juga diberikan konsumen Pertamina di Sumatera Utara dan provinsi lain di Indonesia.
Menurutnya kondisi ini akan mendorong Pertamina untuk terus menambah jumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang menjual pertalite.
Ia menyebutkan sejak diujipasarkan perdana pada Minggu (20/9), total rata-rata penyaluran pertalite di 16 SPBU di Sumbar per hari mencapai 21 kilo liter,” kata dia.
Selain di Sumbar pertalite juga sudah hadir di Pulau Jawa, Bali, Sumatera Utara, Aceh, Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan dan Nusa Tenggara Barat.
Sementara itu, General Manager Marketing Operation Region ( MOR) I Pertamina, Romulo Hutapea mengatakan pihaknya akan terus mengevaluasi hasil uji pasar di 16 SPBU dari 118 SPBU yang ada di Sumbar.
“Kami menangkap adanya peluang pasar. Di wilayah MOR I, sebanyak 79 SPBU telah menjual pertalite antara lain 16 SPBU di Sumbar, 49 SPBU di Sumatera Utara, 11 SPBU di Riau dan tiga SPBU di Aceh,” katanya.
Pertalite adalah produk Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan Research Octane Number (RON) 90 yang cocok untuk spesifikasi kendaraan saat ini yang banyak beredar di Indonesia dan pembakarannya lebih bagus dibanding premium.
Ia mengatakan pertalite sudah dilengkapi dengan zat aditif yang memiliki fungsi penjernih (detergency).
“Dengan adanya aditif ini, maka kebersihan saluran katub pengunci (intake valve) dan ruang bakar mesin akan lebih tejaga. Efek penjernih jika ingin lebih baik lagi bisa didapatkan dari jenis BBM Pertamax series.
Menurutnya harga pertalite cukup terjangkau Rp8.300 per liter, masih cocok dengan kantong konsumen BBM di Indonesia.
“Intinya pertalite cocok untuk komsumen yang ingin tarikan mesinnya enteng, bayarnya enteng, dan mampu melaju lebih baik,” ujarnya.
Salah seorang warga Padang, Roni (28) mengatakan membeli BBM jenis pertalite ini untuk melihat pengaruh ke mesinnya.
"Saya ingin mesin menjadi lebih bertenaga dan ramah lingkungan. Harganya hanya berbeda Rp1000 dari jenis premium,” kata dia. (ant/rio)