Ditutup Wabup Hafith
PASIR PENGARAIN (HR)-Wakil Bupati Rokan Hulu, Hafith Syukri, secara resmi menutup kegiatan suluk akbar yang digelar di Surau Suluk Syekh Muhammad Kayo, Desa Sontang, Kecamatan Bonai Darusalam, Minggu (1/11).
Penutupan kegiatan suluk akbar di Surau Suluk Syekh Muhammad Kayo ini dihadiri ratusan jamaah suluk dari Daerah Bonai Darusalam dan kumpulan suluk Babusalam Langkat. Tampak hadir dalam penutupan suluk akbar ini pimpinan tarekat Naqsabandiya Asia yang berpusat di Babusalam, Langkat, Sumatera Utara, Syekh Tajudin, Muddawar bin Syekh muhammad Daud Bin Syekh Abdul Wahab Rokan Al-Khalidi Naqsabandi.
Selanjutnya, kepala badan, dinas dan kantor di lingkungan Pemkab Rohul, tokoh masyarakat yang juga mantan Ketua DPRD Rohul Nasrul Hadi, Camat Bonai Darusalam, Taslim, Kepala Desa Sontang sekaligus pimpinan surau Suluk Syekh Muhammad Kayo, Zulfarianto.
Rasa haru menyelimuti penutupan Suluk Akbar 10 hari ini saat kepala desa yang juga pimpinan Surau Suluk Syekh Muhamad Kayo, Zulfahrianto menitikan air mata. Zulfahrianto, terharu melihat antusias masyarakat Bonai Darusalam dalam mengikuti suluk perdana yang digelar selama 10 hari di surau suluk milikinya. Ia menyatakan bahwa kegiatan suluk akbar ini akan dilakukan rutin setiap tahunnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Rohul Hafith Syukri menyatakan perkembangan suluk selama 10 tahun ini menunjukkan perkembangan luar biasa. Hal ini semakin menegaskan bahwa julukan Negeri Seribu Suluk yang disandang kabupaten ini memang merupakan implementasi di lapangan bukan hanya simbol semata.
"Hampir semua desa ada jamaah tarekat. Jebatnya lagi, jika dulu jamaah suluk didominasi oleh orang-orang berusia lanjut, tetapi sekarang jamaah suluk, khalifah dan mursyid sudah banyak orang-orang muda.
Ini menandakan bahwa tarekat di Rohul sudah diterima semua kalangan," ujar Hafith Syukri.
Dalam kesempatan itu, Hafith Syukri yang juga jamaah Suluk di salah satu kumpulan suluk di Pasir Pengaraian menceritakan dirinya sudah membuktikan banyak sekali manfaat yang dirasakan setelah mengikuti kegiatan suluk.
Selain dapat menjalin silaturhmi dan semakin mendalami ilmu agama dan hakikat diri. mengikuti kegiatan suluk, juga memberikan ketenangan hati yang luar biasa.
"Selama saya mengikuti kegiatan suluk, saya merasakan ikatan yang kuat antara sesama jamaah tarikat, serta ketenangan yang luar biasa," sebutnya.(adv/humas)