Pendidikan tanpa Moral
Memiliki adab atau beradab, sepertinya sudah mulai menipis dirasa, khususnya dari kalangan terdidik atau pelajar.
Bahkan kini banyak sekali terjadi tindakan-tindakan yang tidak semestinya. Seperti, rasa sopan santun anak kepada orang yang sudah tua, kemudian hormat murid kepada guru, tutur kata atau rasa segan menyegani sesama dan banyak lagi.
Namun, anehnya jika dibanding dulu, sekitar tahun 90-an, dari segi kemajuan seperti fasilitas pendidikan di sekolah kini jauh lebih maju.
Tapi tahun 90-an kesopanan itu sangat dijunjung tinggi dibanding saat ini.
Melihat fenomena yang terjadi saat ini, sepertinya ada yang salah dengan pola pendidikan formal saat ini yang semestinya harus dikaji ulang. Agar tidak menimbulkan kekhawatiran kita.
Pola pendidikan formal saat ini hanya mengajarkan ilmu-ilmu dunia sehingga banyak menghasilkan orang-orang pintar tetapi sayangnya mereka tidak terdidik dan memiliki budi pekerti yang lemah. Akibatnya orang-orang berpendidikan tersebut malah menjadi sombong, tidak beradab, bahkan melupakan kearifan budaya orang ketimuran.
Padahal seharusnya sesuai perkembangan ilmu pengetahuan, mereka tentu lebih santun. Ibarat pepatah, ilmu padi, makin berisi, makin tunduk, dan menciptakan kemaslahatan bagi orang banyak.
Namun jika dirasakan lagi, banyak orang-orang yang tamat di bangku pendidikan tinggi, bahkan mengaku beragama, tetapi tindakan mereka seperti tidak diajari cara menghormati.
Rasa malu dengan tindakan yang seharusnya belum saatnya kini yang dirasa kurang. Contoh saja, masih banyak murid berani berkelakar dengan guru, tanpa rasa hormat, tegur sapa dari yang muda untuk yang tua, atau banyak di jalanan anak SMU bahkan SMP berpasangan, seolah tindakan mereka yang belum pantas itu, kini dianggap seolah sudah biasa oleh mereka.
Oleh karena itu, sistem pendidikan formal yang ada saat ini harus segera direvisi. Jangan hanya mementingkan hasil semata.***