JK: Kubu Agung dan Ical Sama-sama Ngantor di Slipi
JAKARTA (HR)-Digelarnya Silaturahmi Nasional Partai Golkar, diharapkan bisa menjadi titik baru bagi dua kepengurusan Golkar. Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang juga politikus senior Golkar, begitu Silatnas usai digelar, maka Kantor DPP Partai Golkar di Slipi akan dipakai secara bersama, baik kubu Aburizal Bakrie (Ical) dengan Agung Laksono.
"Jelas, besok (hari ini, red) semua berkantor bersama-sama di sini," ujar JK, saat memberikan sambutan dalam Silatnas Golkar di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Minggu (1/11).
Menurut Jk, pengunaan kantor secara bersama bersifat transisional sambil menyelesaikan masih adanya perbedaan pendapat antara kubu Ical dan Agung.
Menurutnya, saat ini tidak ada lagi sebutan Golkar kubu Munas Bali dan Golkar kubu Munas Ancol, karena semua sudah kembali menjadi satu.
"Terima kasih dan selamat kepada Partai Golkar tidak memandang lagi kubu Bali, kubu Ancol. Tapi Slipi yang satu untuk kita semua," ujarnya.
JK yang juga mantan Ketum Golkar itu menegaskan bahwa saat ini para kader Golkar harus fokus pada pemenangan Pilkada serentak. Golkar harus bisa memenangkan mayoritas Pilkada yang diikuti.
Hal senada dikatakan Ketua Umum Golkar Munas Bali Aburizal Bakrie atau Ical. Dia menyebut mulai hari ini, pihaknya sudah bisa menggunakan kantor DPP Golkar secara bersama. "Iya, besok dipakai bersama," tuturnya.
Sebelumnya, saat memberikan sambutan, Ical mengucapkan rasa syukurnya, karena meski dilanda perpecahan internal selama hampir setahun, namun hal itu tidak sampai menggerogoti Partai Golkar.
Setelah 11 bulan berseteru, kubu Munas Ancol yang dipimpin Agung Laksono dan kubu Ical, sepakat bersatu. Putusan Mahkamah Agung (MA) yang mengembalikan kepengurusan DPP Golkar yang sah ke Munas Riau dan tujuan bersama untuk memenangkan Pilkada serentak, menjadi alasan utama untuk islah.
Menurut Ical, dengan perpecahan itu, bisa saja membuat sejumlah kader partai beralih haluan dan akhirnya membentuk partai baru. Namun ia bersyukur, hal itu tidak terjadi karena kader Golkar tetap solid.
"Pilpres 2014 maupun Munas 2014, perpecahan ini berdampak serius terhadap Golkar, bisa membentuk parpol baru. Tapi sekalipun demikian, bahwa perpecahan internal partai, Pilpres dan 2014 tidak menggoyahkan kader beringin, demi kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat," ujarnya.
Ical lalu merunut kejadian terpecahnya internal partai berlambang pohon beringin itu, hingga akhirnya jalur hukum dipilih sebagai penengah konflik. Seperti diketahui, pada akhirnya putusan MA memang mengembalikan Golkar ke pelukan Ical.
"Jalur hukum adalah cara terbaik, terbaik untuk bangsa dan negara," tambahnya.
Silatnas ini diramaikan dari kader yang berasal dari dua kubu. Dari kubu Munas Bali ada Nurdin Halid, Tantowi Yahya, Nurul Arifin, Idrus Marham, Titiek Soeharto, dan lain-lain.
Sementara itu, dari kubu Munas Ancol ada Yorrys Raweyai, Priyo Budi Santoso, Agus Gumiwang, Ace Hasan, Leo Nababan, dan lain-lain. Masing-masing "anggota kubu" mendapat kesempatan berpidato seperti Nurdin Halid dan Yorris Raweyai.
Dukung Pemerintah
Sementara itu, Ketua Umum Golkar hasil Munas Ancol, Agung Laksono, yang diberi kesempatan terlebih dahulu menyampaikan sambutan, mengatakan pihaknya dan Ical siap mendukung pemerintahan Jokowi-JK.
"Dukungannya adalah loyal kritis, loyal tapi terbuka untuk kritik sepanjang konstruktif dan membangun," ujarnya.
Sedangkan langkah untuk kembali bersatu, Agung menuturkan, lobi politik sudah mulai dilakukan. "Tidak ada kepengurusan yang disahkan MA. Maka jalur perdamaian sangat diharapkan. Perselisihan kepengurusan harus diselesaikan secara tuntas. Kita jadikan sebagai titik balik yang bermuara ke Munas nasional," tambahnya.
Tak Disapa Ketum
Ada yang menarik dalam Silatnas tersebut. Pasalnya, Agung Laksono tidak disebut sebagai Ketum Golkar hasil Munas Ancol. Sebagai gantinya, Agung pun tidak menyapa Aburizal Bakrie sebagai Ketum.
Saat akan memberikan sambutan, Agung dipanggil Tantowi Yahya selaku MC, sebagai senior Golkar.
Agung yang berbatik kuning kemudian naik ke atas mimbar. Dia pun memulai sambutannya dengan menyapa Wapres Jusuf Kalla, Menko Polhukam Luhut Pandjaitan serta Ketua DPR Setya Novanto. Selanjutnya, Agung menyapa Ical.
"Yang terhormat, sahabat saya yang tercinta Aburizal Bakrie," ucap Agung yang disambut dengan tepuk tangan ratusan kader.
Sebelumnya, Waketum Golkar hasil Munas Bali, Nurdin Halid juga menyapa Agung sebagai sahabat. Putusan Mahkamah Agung memang mengembalikan kepengurusan Golkar ke hasil Munas Riau, di mana ketumnya adalah Aburizal Bakrie. (bbs, dtc, kom, sis)