Riau Dirundung Masalah Baru
PEKANBARU (HR)-Kabut asap mulai menipis. Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di beberapa daerah di Riau juga telah berangsur ke kategori "Sedang" dan "Baik". Guyuran hujan beberapa waktu terakhir cukup menghalau kabut asap.
Namun belum lagi kualitas udara seluruhnya membaik, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau sudah dikuntit bencana baru. Kemarau panjang yang melanda beberapa bulan terakhir membuat fenomena krisi air di Riau.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman, menginstruksikan kepada seluruh kepala daerah untuk bersama-sama memikirkan dan mencarikan solusi.
"Semuanya harus terlibat. Pemkab, camat hingga pemuka masyarakat harus ikut mencarikan solusi. Bisa saja dengan menyiapkan mobil tanki air, membuat sumur dan cara penanggulangan lainnya," kata Andi Rachman, di Pekanbaru.
Daerah Aliran Sungai (DAS) dianggap bisa sebagai salah satu solusi untuk menangani krisis air tersebut. "Kita ada sungai seperti Sungai Kampar dan lainnya," sambung Andi Rachman.
Kondisi ini juga diperparah dengan prediksi kembali terjadinya Elnino (kemarau panjang) pada Februari 2016 mendatang. "Mari bersama-sama memikirkan ini," ulang Andi.
Kemarau panjang yang melanda Provinsi Riau beberapa bulan terakhir juga berdampak kepada meluasnya kebakaran hutan dan lahan. Kabupaten Bengkalis, Siak, Rokan Hilir, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir dan beberapa lainnya menjadi daerah yang rajin menyumbang titik api.
Selain itu, Provinsi Riau juga tengah dipusingkan dengan krisis listrik. Defisit daya 30-40 megawatt mengharuskan PLN memberlakukan pemadaman bergilir dengan jatah 2 jam setiap harinya. (hrc/yuk)