Warga Menilai Riau Expo tak Merakyat
PEKANBARU (HR)-Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah Riau, Ismaili Fauzi, mengklaim, jumlah pengunjung Riau Expo 2015 meningkat tajam dari tahun sebelumnya. Namun sayang, pernyataan Ismaili tidak didukung data akurat.
Penegasan Ismaili tersebut tidak sesuai dengan apa yang di lapangan dimana, masyarakat tidak mengetahui adanya Riau Expo, karena kurangnya publikasi. Dia mengaku, setiap harinya ramai masyarakat mendatangi stan Riau Expo yang digelar di Auditorium SKA Co Ex Mal SKA Pekanbaru.
"Kalau jumlah pengunjung lebih banyak dari tahun lalu.
Warga
Setiap hari terus ramai pengunjung,"katanya.
Namun ketika ditanya berapa jumlah pengunjung setiap harinya itu, Ismaili tidak bisa menjelaskannya. Padahal, dia mengaku setiap hari pula stafnya melaporkan."Kalau datanya ada sama staf saya. Mereka setiap hari melaporkan," ujarnya.
Berulang kali wartawan mencoba menanyakan angka jumlah pengunjung itu, Ismaili tetap tidak bisa memaparkannya. Dia mengelak, kalau data ada di bawahannya.
Seperti diketahui, tahun ini Riau Expo digelar di ruang tertutup (indoor). Selama ini, Riau Expo selalu digelar di ruang terbuka (out door) di Lapangan Purna MTQ Pekanbaru.
Akibat pemindahakan lokasi ini, banyak warga yang merasa enggan datang ke pameran produk-produk UMKM dan industri. Ini dikarenakan lokasi pameran yang dinilai terlalu mewah dan kurang merakyat.
Salah seorang pedagang kaki lima, Ajo, mengaju bahwa dirinya setiap tahun biasanya mendapatkan penghasilan dari penjualan minuman dan makanan ringan dari gerobaknya. Namun untuk tahun ini dia tidak bisa lagi berjualan disaat Riau Expo berlangsung.
"Sepertinya Riau expo tahun ini tidak merakyat, kalau alasannya asap mungkin tidak masuk akal. Asap pun masyarakat bisa datang juga. Bagaimana kami masyarakat kecil bisa merasakan lagi Riau expo," ujar Ajo.
Warga Pekanbaru lainnya, Ani, mengatakan, ia merasa enggan untuk pergi ke Riau Expo, karena ia takut untuk pergi ke sana, jika nanti anaknya minta belanja tentu harus belanja di mall. Harga di mall mahal-mahal dan tidak terjangkau.
"Kalau diadakan di MTQ kan banyak pedagang kaki lima dan terjangkau sama kami yang di kelas bawah ini. Kalau di mall itu, manalah bisa kami belanja. Biarlah tahun ini kami ak melihat Riau expo," ungkap Ani. (nur)