SBY Rindu Ranah Minang
PADANG (HR)-Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan rasa rindunya kepada Ranah Minang atau Provinsi Sumatera Barat. Hal itu diungkapkannya saat ramah tamah dan jamuan makan malam dengan Pemprov Sumbar di Auditorium Gubernuran, Rabu (28/10) malam.
SBY
SBY mengucapkan terima kasih atas segala sambutan yang baik dan ramah sejak tiba
di Sumbar Senin (27/10). “Berarti orang Minang belum melupakan saya dan isteri. Dengan segala penyambutan yang telah kami rasakan, kami merasa terharu dan bangga,” ungkapnya di depan Pj Gubernur Sumbar, Reydonnyzar Moenek, Forkopimda Sumbar, Sudi Silalahi, mantan Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi serta Bupati/Walikota se-Sumbar yang turut hadir.
Kemudian, SBY sedikit bernostalgia tentang Ranah Minang sewaktu masih memimpin Republik ini. SBY mengatakan bahwa Sumbar adalah salah satu daerah yang paling sering dikunjungi. “Ke Bukittinggi empat kali sudah saya ke sana dan ke Kota Padang sudah delapan kali pula,” terang Jenderal TNI (purn) kelahiran Pacitan, 9 September 1949 tersebut.
Ia mengatakan, masih ingat saat gempa dasyat tahun 2009 dan meletusnya Gunung Talang, tahun 2013. Ia juga mengenang peresmikan pengoperasian Bandara Internasional Minangkabau (BIM) tahun 2005 lalu serta peresmian jembatan Kelok Sembilan tahun 2013. Semua kenangan, baik duka mau pun suka, masih tetap melekat dalam ingatannya.
Setelah memberikan sambutan, Presiden ke-6 Republik Indonesia ini menyumbangkan sebuah lagu yang berjudul “don’t forget to remember me” yang merupakan ungkapan pelengkap rasa rindunya bersama isteri kepada Sumbar.
Dalam kesempatan itu, SBY yang didampingi isteri Ani Bambang Yudhono menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Sumbar apabila ada kesalahan selama memimpin. “Segala kekurangan saya sewaktu memimpin harap dimaafkan, dan saya yakin apa kekurangan saya selama ini akan disempurnakan oleh Bapak Jokowi, dan apa-apa yang menjadi nilai plus akan tetap dilanjutkan oleh beliau,” ucapnya.
Sementar aitu, Pj Gubernur Sumbar Reydonnyzar Moenek sempat menceritakan budaya masyarakat minang dengan sistem matrilinealnya. Dalam kesempatan itu Donny juga sempat menyanyikan lagu ayam den lapeh bersama Sudi Silalahi. Tak mau ketinggalan, mantan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi juga sempat menyumbangkan suara emasnya. Lagu dari Koes Plus yang berjudul Andai Engkau Datang Kembali dan Kisah Sedih di hari Minggu.
Beri Kuliah Umum di Unand
SBY juga memberi kuliah umum di Kampus Unand, Kamis (29/10). Menurut SBY pesatnya pertumbuhan penduduk yang terjadi di Indonesia memberikan dampak positif dan negatif terkait pembangunan berkelanjutan. Dampak positifnya adalah peluang, sedangkan dampak negatifnya adalah ancaman kerusakan lingkungan.
Dalam konferensi internasional 2015 bertajuk "Green Development in Tropical Regions" atau “Pembangunan Hijau di Kawasan Tropis” di Convention Hall Unand, Kamis (29/10) itu, SBY menjelaskan, pesatnya pertumbuhan penduduk adalah peluang untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten dan berpotensi melestarikan lingkungan pada masa depan. Sementara dampak terhadap kerusakan lingkungan, kata SBY, karena pertumbuhan penduduk juga dapat menyebabkan kekurangan sumber daya alam, makanan, dan energi untuk pemenuhan kebutuhan.
Dalam kuliah umum yang disampaikan dalam bahasa Inggris kepada ratusan mahasiswa itu, SBY memberi solusi agar pembangunan berkelanjutan bisa tetap dilakukan dan tidak berdampak pada kerusakan lingkungan. Solusi yang ditawarkannya adalah menggunakan tiga prinsip pembangungan berkelanjutan, yakni tumbuh, seimbang, dan berkelanjutan. Tiga prinsip itu disebutnya trilogi pembangunan.
Dalam kuliah umum itu, SBY berbicara sebagai Presiden Assembly Chair Of Council Global Green Growth Institute (GGGI). Selain SBY, pembicara lainnya adalah Prof Dr Bustanul Arifin (Ketua Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia), Prof. Dr. Jamal Othman dari Universitas Nasional Malaysia, Endah Murniningtyas (Wakil Menteri Kelautan dan Sumber Daya Alam), dan beberapa narasumber lainnya. (h/dib/mg-isr)