Solok Selatan akan Kembangkan "Hot Water Boom"
Padang Aro (HR)-Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, pada tahun 2016 berencana kembali melakukan pembenahan dan pengembangan objek wisata air panas Hot Water Boom Sapan Maluluang di Kecamatan Pauh Duo.
"Pengembangan dan pembenahan tahun depan seperti pembuatan pagar, gapura, kios, lanskap taman serta pemasangan pipa untuk sumber air dingin yang selama ini masih menjadi kendala," kata Kepala Unit Pengelola Teknis Daerah (UPTD) Hot Water Boom Sapan Maluluang, Dedi Setiawan di Padang Aro, Kamis.
Ia menyebutkan, tidak adanya pagar membuat beberapa kali pihaknya "kecolongan" karena sejumlah pengunjung masuk ke lokasi objek wisata tanpa melalui pintu masuk.
Tiadanya kios permanen, imbuhnya, sejumlah pedagang hanya membangun kios-kios dari bambu ataupun papan seadanya dan tidak ada pemasukan bagi pemerintah karena mereka mendirikan kios di lahannya.
"Ada lahan di dalam kawasan objek wisata yang belum dibebaskan dan itu dimanfaatkan pemiliknya untuk membuat kios. Rencananya tahun ini kami bebaskan dan 2016 bisa dibangun kios, setidaknya 15 kios permanen," katanya.
Kios-kios permanen tersebut, katanya, nantinya akan di sewakan kepada masyarkat.
Selain itu, sebutnya, pasokan air dingin selama ini juga masih menjadi kendala. Sumber air dingin yang berasal dari irigasi di daerah itu, harus berbagi dengan petani.
"Terkadang di kamar bilas tidak kebagian air karena difokuskan untuk mengisi kolam renang," katanya.
Ia menyebutkan, air yang berasal dari irigasi tersebut terlebih dahulu masuk ke bak penyaringan sebelum dialirkan ke kolam renang. Objek wisata yang memanfaatkan sumber air panas Sapan Maluluang tersebut memiliki tujuh kolam renang, namun yang dimanfaatkan cuma lima.
Terkait air, imbuhnya, selama musim kemarau ini objek wisata tersebut kekurangan air. Kondisi ini berdampak pada tingkat kunjungan. "Bahkan ada pengunjung mengembalikan tiketnya karena dia tidak bisa mandi karena air tidak ada," katanya.
Seorang warga Pekonina, Kecamatan Pauh Duo, Alberto, berharap pemerintah juga melakukan pembenahan area parkir. Menurutnya, tempat parkir masih menjadi kendala terutama ketika hari libur hari besar keagamaan, seperti Idul Fitri.
"Pada Idul Fitri kemarin, banyak pengunjung yang mengeluhkan area parkir karena harus antre masuk ke objek wisata. Bahkan ada yang memarkirkan kendaraannya,terlebih mobil, di luar objek wisata dan mesti berjalan ke lokasi," katanya.
Selain area parkir, imbuhnya, wahana permainan juga mesti tambah oleh pemerintah sebagai daya tarik pengunjung. "Saat ini wahana permainan cuma waterslide, dan air tumpah," katanya.
Ia berharap, objek wisata Hot Water Boom Sapan Maluluang bisa menjadi salah satu kebanggaan masyarakat Solok Selatan karena selama masyarakat kabupaten itu banyak yang pergi ke luar daerah untuk bertamasya.(ant/rio)