Meranti Harus Buka Akses Darat
SELATPANJANG (HR)- Guna mengejar ketertinggalan yang dialami Meranti saat ini, selain melakukan pembangunan infrastruktur dasar di daerah, pemerintah juga harus mampu mewujudkan transportasi darat yang langsung ke Meranti.
Jika toh masih mengandalkan jasa angkutan laut seperti sekarang ini, maka perjalanan pembangunan infrastruktur di Kepulauan Meranti akan berjalan lamban.
Menggunakan jasa transportasi laut, akan tetap memboroskan pembiayaan. Mulai dari kegiatan bongkar muat barang, hingga distribusi sampai ke lokasi yang ditentukan.
Biaya buruh di pelabuhan menjadi factor peningkatan produksi tersebut. Untuk itu diharapkan jika Meranti ingin lekas keluar dari ketertinggalan, pemerintah harus mampu membangun sarana transportasi dari sisi darat.
Apa yang dirancang sebelumnya oleh pemerintahan Irwan dan Masrul lima tahun terakhir, hendaknya bisa ditindaklanjuti dengan penuh konsentrasi,”ungkap salah seorang kontraktor yang tidak bersedia namanya ditulis kepada Haluan Riau Rabu kemarin.
Kontraktor ini menilai, jika saja lintas darat Kampung balak – Selatpanjang dengan beroperasinya kapal penyeberangan itu, sebagai kontraktor akan mendatangkan bahan material dari Buton, Siak atau Pelalawan.
Tidak lagi semata hanya dimonopoli oleh TB Karimun, yang membuat harga material menjadi suka-suka pengusaha di Karimun itu saja.
Jika kita butuh material yang relative sedikit atau dengan volume pekerjaan yang sederhana, maka dengan mahalnya sewa tongkang dan harga material tersebut, membuat pengusaha takut meneriman pekerjaan atau borongan tersebut.
Hal yang sama juga terhadap masyarakat sendiri. Dengan lancarnya transportasi darat yang lansung bisa ke kota Selatpanjang, maka akan memberikan kemudahan bagi masyarakat.
Bukan hanya berbicara mengenai bahan material bangunan, tapi seribu satu macam kebutuhan masyarakat akan mudah terpenuhi jika kendaraan darat masuk ke Meranti.
“Inilah harapan masyarakat Meranti, terwujudnya sarana transportasi darat lewat penyeberangan kapal roro yang akan menghubungkan Pulau Tebingtinggi dengan daerah Siak di Tanjung Buton,”ungkap pengusaha muda ini semangat. (jos)