Jumiati Ditemukan Tewas di Rumahnya
KOTOGASIB (HR)-Kabar duka datang dari Kuala Gasib, istri penghulu kampung Kuala Gasib Basri Hasan yakni Jumiati (51) ditemukan di dapur rumahnya dalam kondisi mulut dan hidung tertutup lakban, tangan dan kaki terikat. Jumiati menjadi korban Curas hingga meninggl dunia, Jum'at petang (23/10) sekitar pukul 18.15 wib.
Wanita yang dikenal kerap menggunakan perhiasan mewah ini pertama ditemukan oleh adik iparnya sendiri Adit. Saat itu sang suami Basri Hasan sedang pelatihan selama 3 hari di Siak.
Kabar ini membuat masyarakat Kuala Gasib geger, berduyun-duyun mendatangi tempat kejadian. Tidak lama kemudian pihak kepolisian dan dokter datang untuk melakukan olah TKP. Jasad korban pun langsung dibawa ke Puskesmas Kotogasib untuk memastikan penyebab kematian.
Diduga korban meningal akibat kekejaman pelaku curas, pasalnya beberapa perhiasan yang menempel pada tubuh korban hilang, begitu juga dengan sepda motor dinas, laptop dan HP yang ada di rumah korban lenyap disapu pelaku curas.
"Yang pertama tahu adik iparnya, memang Adit tiap sore menghidupkan mesin disel listrik. Nampak kain jemuran belum diangkat, pintu depan belum tertutup, Adit coba masuk lewat garasi," cerita warga di pinggir jalan saat ditanya Haluan Riau.
Kapolsek Kotogasib Iptu Dafris membenarkan adanya kejadian tersebut, tidak ada tanda-tanda pukulan benda umpul atau goresan benda tajam ditubuh korban, diduga korban meninggal akibat mulut dan hidung disumbat sehingga tidak bisa bernafas.
"Mendapat informasi dari warga kami langsung turun ke lapangan, dan berkoordinasi dengan Polres. Kuat dugaan motifnya pencurian, beberapa barang dalam rumah hilang diantaranya 1 unit sepeda motor merk Honda Supra X 125 warna hitam les merah tanpa nopol, 2 unit laptop, perhiasan korban yang belum diketahui jumlahnya, korban ditemukan meninggal dunia di dapur rumahnya dengan kondisi mulut dan hidung dilakban serta kedua tangan terikat dengan lakban warna hitam," terang Kapolsek.
Senada disampikan oleh Kasat Reskrim Polres Siak AKP Hari Budiyanto, Sabtu (24/10). Pihaknya kini sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku.
"Identitas pelaku sudah kami kantongi, dan sekarang dalam pengejaran," terang Hari Budiyanto.
Suasana Duka Isak tangis tak terbendung di rumah duka menyambut kedatangan jenazah dari otopsi, Sabtu dini hari sekitar pukul 00.00 wib. Jenazah yang dikeluarkan dari ambulance disambut langsung dan dibawa masuk ke kediaman putra almarhum. Warga tampak berbondong-bondong mendekat ke rumah tersebut.
Beberapa orang yang duduk di warung malam itu becerita, bahwa Jumiati kesehariannya menggunakan perhiasan emas mewah dan besar.***