BRI Targetkan Pertumbuhan Kredit Naik 17 Persen
JAKARTA (HR)-PT Bank Rakyat Indonesia Tbk memposisikan diri untuk mendorong penyaluran kredit atau consumer landing. Tahun depan diperkirakan pertumbuhan kredit BRI bisa mencapai 15-17 persen.
Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengatakan, tahun ini kondisi perekonomian sedang tidak stabil. Namun BRI berhasil memperoleh pertumbuhan kredit sebesar 11,8 persen, naik dari Rp464,2 triliun menjadi Rp518,9 triliun.
"Ya mudah-mudahan kondisi (ekonomi) kita ini kan sudah mulai membaik. Rupiah juga mulai stabil dan saham juga mulai naik, diharapkan tahun depan mungkin bisa balik target semula di 15-17 persen," tuturnya di Kawasan Berikat Nusantara, Jakarta, Jumat (23/10).
Asmawi mengatakan, dengan pertumbuhan kredit yang meningkat, emiten berkode BBRI ini akan lebih giat dalam penghimpunan dana murah yang diandalkan bukan hanya dari Dana Pihak Ketiga (DPK) saja. Tercatat pada kuartal III-2015 DPK BRI sudah mencapai Rp611,3 triliun, meningkat 12,3 persen.
"DPK kami ini karena kemarin kami mencari dana murah CASA (Current Account Saving Account). Karena perlambatan ekonomi kemarin ini dana mahal kita lepas dulu. Tapi kalau nanti pertumbuhan kreditnya naik lagi, tentunya kita akan mencari sumber pendanaan lagi. Apalagi kan sumber pendanaan tidak hanya dari DPK, dari fund lain," pungkasnya.
Sekadar catatan, dari total penyaluran kredit BRI sebesar Rp518,9 triliun, porsi terbesar untuk sektor mikro dengan kontribusi sebesar 32,8 persen. Tingkat kredit macet atau non performing loan (NPL) nett BRI juga berkurang menjadi 0,2 persen dan NPL gross sebesar 2,2 persen.(okz/mel)