Kapolsek Rela tak Pulang ke Rumah
BUNUT (HR)-Mencegah kebakaran lahan dan hutan agar tidak semakin melebar, pihak Kepolisian bekerja esktra keras. Mulai dari memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tak melakukan pembakaran lahan hingga memetakan daerah rawan yang berpotensi terjadinya kebakaran.
Dalam wilayah Kecamatan Bunut, ada sejumlah daerah yang berpotensi terjadinya kebakaran, seperti di Desa Merbau. Sementara di Kecamatan Bandar Petalangan yang masih dalam wilayah hukum Polsek Bunut, Desa Lubuk Keranji Timur merupakan daerah rawan karlahut tersebut.
Demikian disampaikan Kapolsek Bunut, AKP Sahala, Jumat (23/10). Ditegaskan Sahala, sosialisasi ke tengah masyarakat sembari memberikan pemahaman terbukti efektif ampuh mencegah karlahut sebelum meluas. Bahkan, Kapolsek mengaku sudah tiga pekan tak pulang ketemu keluarga karena sibuk bersosialisasi ke tengah masyarakat.
"Karena lebih efektif melakukan upaya pencegahan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tragedi kabut asap ini tak terulang lagi ke depannya. Karena, bila kebakaran sudah berlangsung, maka pemadaman akan sangat sulit dilakukan. Sebab itu, kita gencar bersosialisasi bersama masyarakat.
Begitu pula rutin berpatroli di titik-titik yang rawan terbakar. Untuk sementara biarlah tak pulang ke rumah bersua anak dan istri, agar lebih fokus dalam bekerja," ungkapnya, Jumat (23/10).
Sahala dalam melawan asap dengan jargonnya ini 'Masuk hutan pakai sepatu, takut kena si duri rotan. Jika kita mau peduli dan bersatu, titik api dan karlahut bisa dipadamkan. Ia menegaskan bahwa dengan bersatunya segenap unsur, maka tidak mungkin kebakaran bisa dicegah dan diatasi. Kuncinya, penuh semangat dan serius.
"Kita sudah buat komitmen bersama dalam pencegahan karlahut dengan para pihak, baik dari unsur masyarakat, Polri, TNI hingga pihak perusahaan yang berada dalam wilayah hukum Kecamatan Bunut ini, saya yakin asal bersatu padu, maka asap ini tak akan berani datang lagi menyelimuti negeri ini," tutupnya.(zol)