PANGEAN- Setelah dilakukan beberapa kali operasi penertiban Penambangan Emas Tanpa Izin di aliran Sungai Kuantan di Kecamatan Pangean, kini tidak ada lagi kapal dompeng yang beroperasi. Polisi berharap kondisi seperti ini terus dijaga oleh masyarakat.

Harapan tersebut disampaikan Kapolsek Pangean AKP G Lumban Toruan, Rabu (21/1). Ia mengapresiasi masyarakat yang turut mendukung aparat dalam pemberantasan PETI. "Syukur, sampai dengan hari ke-8 ini bersih dari dompeng. Ini sudah komitmen bersama masyarakat, sebab dompeng ini lebih banyak ruginya bila dibandingkan untungnya," ujar Lumban.

Dikatakan Lumban, operasi yang dilakukan beberapa waktu lalu memang difokuskan di daerah aliran sungai. Namun, dompeng yang berada di daratan atau anak sungai dibuka sendiri oleh pemilik. Hal ini menandakan adanya kesadaran dari pemilik akan kerusakan lingkungan dan pelanggaran hukum.

"Seperti di perbatasan Sako dan Pulau Lowe, kemaren saya cek mesinnya sudah dibongkar. Dompeng disana tidak lagi beroperasi, begitu juga di daerah Tanah Bekali," kata Lumban.

Lumban menjamin tidak ada lagi dompeng yang beroperasi baik di sungai Kuantan maupun sungai-sungai kecil lainnya di Kecamatan Pangean. "Kalau airnya keruh, itu sisa-sisa aktivitas dulu. Kalau sekarang, airnya mulai jernih," tegasnya.

Polsek Pangean, lanjut Lumban, memiliki komitmen membersihkan PETI dari Pangean. Berkali-kali ia menegaskan tidak akan berkompromi dengan pelaku dompeng. "Bahkan, anggota Polsek selalu aku tekan dan apabila ada yang bermain langsung ku laporkan dengan Kapolres untuk ditindaklanjuti," tegasnya.

Lumban menilai, keberadaan dompeng hanya merugikan masyarakat, mulai dari rusaknya lingkungan hingga suara bising yang dihasilkan mesin. "Terlebih, sungai Kuantan sangat dibutuhkan masyarakat. Disana orang mandi, nyuci bahkan dijadikan air minum," ujarnya.

"Semoga, kondisi seperti ini bisa bertahan selamanya. Sehingga, sungai Kuantan bisa dimanfaatkan seperti dulu kala. Ini komitmen saya selama bertugas di Pangean," pungkas Lumban. (mg2)