Udara Kandung Partikel Kebakaran
DUMAI (HR)- Kondisi asap di Kota Dumai makin pekat dan mengandung partikel sisa kebakaran yang menyesakkan pernapasan. Sejumlah sekolah terpaksa meliburkan anak didiknya.
Pantauan Haluan Riau, Selasa (20/10), sejak pagi asap pekat mulai menggantung di awan. Pada dinding rumah warga dan atap, terlihat banyak abu sisa kebakaran. Sementara, abu yang berbau mengandung partikel kebakaran tersebut cukup menyesakkan pernapasan.
Data diperoleh di Kantor Lingkungan Hidup, ISPU diukur sekitar pukul 07.00 WIB pagi berada pada angka 414 psi yang berarti di level berbahaya. Titik api tidak terpantau, kabut asap diprediksi berasal dari kiriman luar daerah yang terhadi Karhutla.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdik Kota Dumai, Bujang Alwi Saputra saat dijumpai Haluan Riau di ruang kerjanya kemarin mengatakan, sejumlah sekolah di Kecamatan Bukit Kapur dan Dumai Barat libur total. Hal tersebut menyusul kabut asap kian pekat melanda Kota Dumai.
"Sistem liburan ini masih menerapkan otonomi sekolah. Sesuai konfirmasi yang kami terima hari ini (kemarin) dari pihak sekolah, aktifitas belajar mengajar di dua kecamatan yakni Bukit Kapur dan Dumai Barat sebagiannya lumpuh total," ujarnya.
Meski dua kecamatan tersebut, lumpuh aktifitas belajar namun di sekolah pada kecamatan lain masih berjalan seperti biasa. Karena kepekatan asap tidak merata.
"Dalam kota masih bisa belajar seperti biasa. Jika memang tidak memungkinkan lagi kita tetap mengingatkan kepada pihak sekolah, sesuai kesepakatan sebelumnya yakni meliburkan anak didik jika kabut asap tak bisa ditolerir," ingatnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala SDN 014 Gurun Panjang, Bukitkapur, Doni Handoko, yang menyatakan sekolahnya pada hari kemarin tak ada aktifitas belajar mengajar. Namun, pada hari sebelumnya, yakni, Senin (19/10), pihaknya masih sempat menggelar aktifitas belajar mengajar di pagi meski hanya dua jam pelajaran.
"Hari ini (kemarin,red) anak didik diliburkan. Pada Senin lalu sekolah hanya sampai pukul 09.00 WIB pagi, karena kabut asao makin tebal sehingga anak-anak kami pulangkan," tuturnya.
Di tempat terpisah, Kepala KLH Kota Dumai Bambang Suriyanto mengimbau kepada warga agar tidak melakukan aksi pembakaran lahan dan sampah selama kabut asap berada di level berbahaya ini. Karena dapat menambah volume asap di udara.
"Kepada warga kita ingatkan jangan dulu membakar lahan jika membuka ladang atau membakar sampah. Kasihan anak-anak kita yang bersekolah jadi terganggu karena asap. Ditambah lagi, sudah begitu banyak warga yang terserang penyakit ISPA," harapnya.
Ia juga mengingatkan, kepada pihak industri yang memiliki pabrik, agar mengurangi volume asap yang dikeluarkan cerobong pabrik. "Kita minta kepedulian pihak industri untuk mengurangi emisi asap selama kondisi udara berbahaya ini," ingatnya sembari meminta pihak sekolah untuk meniadakan aktifitas di luar kelas serta memakai masker.
Di sisi lain, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Dumai, Tengku Izmet mengaku selalu mewaspadai titik api. Meski hingga kemarin belum ditemui adanya Karhutla, ia terus memantau dan berkeliling di kawasan rawan kebakaran.
"Saat ini saya sedang berkeliling mengawasi lokasi rawan kebakaran hutan dan lahan. Belum kita temukan Karhutla atau laporan dari masyarakat," imbuh Izmet.
Sementara, aktifitas penerbangan di Bandara Pinangkampai Dumai pada hari kemarin lumpuh total dengan jarak pandang berkisar 300 meter. "Semua penerbangan baik menuju dan berangkat di Bandara Pinangkampai lumpuh total," tukasnya.***