Pemerintah Janjikan Pinjaman Lunak
SELATPANJANG (HR)- Pengusaha di Meranti selama ini mengalami kesulitan mendapat pinjaman dengan bunga ringan. Akibatnya tak jarang mereka terpaksa menggunakan jasa rentenir untuk menjalankan usahanya.
Rentenir dengan dalih koperasi itupun menetapkan bunga tinggi hingga 20 persen. Akibatnya usaha bukannya berkembang, tapi justru pelaku UKM dan UMKM itu terjebak dalam praktek “koperasi tuyul' yang tak ada habis-habisnya.
Permasalahan yang dihadapi oleh UKM dan UMKM ini dikarenakan tidak jalannya Unit Koperasi Simpan Pinjam khususnya di pedesaan dan juga kurangnya pemahaman dari para pelaku usaha untuk mendapatkan kredit ringan di perbankan.
Demikian antara lain isi curhat yang disampaikan para pelaku UKM dan UMKM kepada pemerintah kabupaten dalam acara pertemuan antar pengelola Koperasi se-Kabupaten Kepulauan Meranti ditaja oleh Dinas Perindag Koperasi dan UKM, di Kantor Bupati, Selasa (20/10) kemarin.
Sukamto, salah seorang anggota dari Koperasi Puja Kesuma Sejahtera Rangsang Pesisir, kepada Pj. Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti H. Edy Kusdarwanto didampingi Kadisperindag, Koperasi dan UKM Drs. Syamsuar Ramli mengaku, kesulitan mendapatkan permodalan untuk berusaha.
Yang akhirnya harus menggunakan dana dari para rentenir yang bunganya sampai mencekik leher itu.
Mendengar keluhan tersebut, Penjabat Bupati Kepulauan Meranti, Edy Kusdarwanto berjanji akan memfasilitasi pelaku usaha dengan pihak perbankan guna mendapatkan kredit ringan.
Salah satu Bank yang akan diajak bekerjasama yakni Bank Riau. Dipilihnya Bank Riau untuk menyalurkan kredit ringan kepada pelaku UKM itu karena sebagai bank daerah yang menghimpun uang Pemda diharapkan dapat melakukan ekspansi kredit ringan dalam membantu meningkatkan ekonomi masyrakat,”sebut Edy.
Meski begitu, untuk lebih memudahkan simpan pinjam dalam mengembangkan usaha Pj. Bupati berharap Koperasi Simpan pinjam yang ada di Kabupaten Meranti yang tersebar hingga ke pedesaan itu agar dapat menjalankan fungsinya dalam membantu anggota.
Bukan saja memberikan kemudahan pinjaman tapi juga dapat mensejahterakan anggota melalui keuntungan. "Kepada anggota koperasi jangan hanya mau meminjam saja, tapi juga menyimpan uang di koperasi," ajak bupati.
Saat ini jumlah koperasi aktif yang ada di Kabupaten Meranti berjumlah 112 Koperasi. Jika saja sebagian besar koperasi yang ada dapat memanfaatkan potensi daerah yakni mengembangkan usaha Sagu diyakini akan meraih keuntungan dan mampu mensejahterakan anggotanya.
Pada kesempatan itu Pj. Bupati juga berkeinginan untuk membentuk koperasi yang dikelola oleh masyarakat yang bergerak di bidang budidaya Sagu, untuk mendukungnya Bupati akan mencoba mencari lahan melalui Dinas Kehutanan Meranti dan meloby ke Kementerian, lahan tersebut akan dijadikan tempat budidaya Sagu sekaligus pabrik pengolahan.
"Saya berkeinginan potensi Sagu Meranti yang berkualitas nomor satu dapat dikembangkan untuk membangun ekonomi masyarakat Indonesia yang dimulai dari Kepulauan Meranti," harapnya.
Untuk melindungi usaha kecil masyarakat, Pj. Bupati juga berjanji akan membatasi pendirian Mini Market 24 jam yang notabene bisa membunuh usaha retail kecil masyarakat. Selain itu juga pendirian Mall yang hanya memberi keuntungan pada pengusaha bermodal besar, ”sebutnya bupati lagi.(adv hms)