Riau di Grup Keras
Jakarta (HR)-Pengurus Pusat Persatuan Lawn Tenis Seluruh Indonesia resmi membuka kualifikasi PON di Tarakan, Kalimantan Utara. Sebanyak 22 tim putra dan 19 tim putri dari 22 provinsi ikut dalam pertandingan yang digelar 19-25 Oktober mendatang.
Dua tim Riau berada di grup keras. Di bagian putra, Riau satu grup dengan Yogyakarta, Papua Barat, Sulawesi Tengah dan Maluku Utara. Sementara di bagian putri, Riau satu grup dengan Sulawesi Selatan, Aceh, Bangka Belitung dan Kepulauan Riau. Untuk lolos PON, Riau harus menjadi juara grup.
"Selamat bertanding, raihlah prestasi dan jalin tali silaturahmi," kata Ketua Umum PP Pelti, Wibowo Suseno Wirjawan, dalam sambutannya, di Tarakan, Senin (19/10).
Dalam babak kualifikasi ini, Pra-PON hanya menggelar nomor beregu putra dan putri, dengan format pertandingan dua partai tunggal dan satu ganda. Seluruh tim dibagi dalam delapan pool, masing-masing 4 putra dan 4 putri. Nomor putri dilangsungkan di Stadion Tenis Indoor Telaga Keramat untuk putri, sementara tenis outdoor di Parmusian menghelat laga putra.
"Semua atlet sudah berada di Tarakan, dan mereka akan dibagi dalam empat pool. Nantinya, tim yang mendapat peringkat teratas di masing-masing pool otomatis masuk PON tahun depan," kata Technical Delegate PP PELTI, Slamet Widodo.
Dari 22 Provinsi yang ikut, hanya tuan rumah Kalimantan Utara yang tidak ikut dalam kualifikasi ini. Tim putra-putri provinsi ini telah memastikan masuk ke Babak Utama PON XIX 2016 berdasarkan Peringkat Nasional PELTI (PNP). Di bagian putra, Kalimantan Utara lolos bersama Papua, Jawa Timur, DKI Jakarta, Kalimantan Timur dan Jawa Tengah serta Nusa Tenggara Barat.
Sedangkan di kelompok putri, Kalimantan Utara ke babak utama bersama DKI Jakarta, Jawa Timur, Papua, Kalimantan Timur dan Jawa Tengah. Sementara itu, Jawa Barat sebagai daerah penyelenggara PON XIX juga berhak menggenggam tiket babak utama. “Kuota cabang tenis dalam PON nanti adalah 96 atlet yang terdiri dari 12 tim putra dan 12 tim putri,” ungkap Slamet.
Di lain sisi, Slamet juga menjelaskan terkait umpire yang kemarin hampir batal berangkat karena kabut asap, 12 di antaranya sudah tiba di Tarakan, Minggu (18/10) tengah malam, sedangkan dua lainnya pagi ini masih dalam perjalanan dari Makasar.
"Tentu kami berharap kabut asap yang melanda Tarakan ini bisa berangsur surut supaya tidak mengganggu jadwalnya pertandingan. Begitu juga untuk para atlet yang bertanding diharapkan tetap bermain secara sportif dan tidak terganggu asap," ucap Slamet.(dtc/pep)