Jangan Tunggu Jalannya Putus
MESKIPUN sudah bertahun-tahun ambruk dan telah merusak badan jalan raya Rengat–Tembilahan, namun sampai detik ini belum ada tanda-tanda turap Sungai Indragiri yang berada di Desa Sungai Raya, Kecamatan Rengat dan Desa Lumu Kecamatan Kuala Cenaku diperbaiki atau bangun baru.
Sementara, jalan raya Rengat – Tembilahan merupakan satu-satunya akses perhubungan darat antara Kabupaten Inhu dengan Inhil. Jika jalan ini putus karena abrasi dampak turap sungai yang ambruk, tidak ada jalur alternatif lain bagi masyarakat Inhil menuju Inhu atau daerah lain kecuali harus memutar arah melewati jalan lintas Samudera atau Jalan Raya Sungai Akar, Inhu – Bagan Jaya, Inhil yang jarak tempuhnya 3 kali lipat lebih jauh dan kondisi jalannya pun tidak bagus sebab telah hancur akibat jalur itu dahulunya dimanfaatkan untuk rute angkutan batu bara.
Sebagaimana diketahui, turap Desa Sungai Raya mulai ambruk September 2010 lalu, ketika ambruk sebagian badan jalan di sepanjang lokasi turap ambruk langsung rusak dan amblas ke dalam Sungai Indragiri. Karena turap tak kunjung diperbaiki, setiap hari terus terjadi abrasi, sedikit demi sedikit badan jalan sepanjang lokasi turap yang ambruk itu terus amblas ke dalam sungai dan sampai sekarang tidak ada lagi aspal, kecuali timbunan sirtu yang semakin melekuk ke bawah.
Selang beberapa bulan kemudian, sekitar Juni 2011 turap Desa Lumu Kecamatan Kuala Cenaku, juga roboh dan ambruk ke dalam sungai yang tentunya disertai amblasnya badan jalan aspal ke dalam sungai dan sekarang di sekitar lokasi turap ambruk, badan jalan hanya berupa lapisan sirtu.
Memang saat ini air Sungai Indragiri tengah surut karena musim kemarau, namun dikhawatirkan, jika masuki musim hujan, debit air Sungai Indragiri akan meningkat drastis dan saat itulah dua titik jalan ini akan terancam putus karena tidak ada turap yang menahan hantaman arus sungai.
Menyikapi kondisi ini, Ketua Komisi 3 DPRD Inhu, Raja Irwantoni, Kamis (15/10) minta pemerintah pusat dan Pemprov Riau tanggap terhadap masalah ini. Jangan sampai menunggu jalan putus, barulah sibuk memperbaiki dan membangun turap.
Dijelaskan, jika jalan putus, maka masyarakat puluhan desa baik yang ada diwilayah Inhil maupun wilayah Inhu, pasti dihadapkan dengan berbagai persoalan hidup.***