Gaet Jutaan Wisman

Pemko Batam Bentuk Joint Committee dengan Malaysia

Pemko Batam Bentuk Joint Committee dengan Malaysia

BATAM (HR)-Pemko Batam bersama pemerintah Johor bekerjasama dalam pengembangan pariwisata tiga negara.
Exco Pelancongan Negeri Johor Y B Datuk Tee Siew Kiong beserta rombongan pelaku usaha wisata dan media Johor menyambangi kantor Pemko Batam, Kamis (15/10) siang.

Joint Committee yang baru dilakukan oleh Johor dan Batam itu rencananya akan menyertakan pemerintah Singapura melalui dinas pariwisatanya.

Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan mengatakan jumlah kunjungan wisman negeri Johor yang mencapai angka 18 juta dapat dimanfaatkan untuk mendongkrak pariwisata Batam.

Kerjasama itu, membuka peluang untuk menarik wisman dari negara lain.

"Kalau selama ini jalan begitu saja pariwisata antara kita dengan mereka, padahal sebenarnya antara Malaysia dengan Batam saya rasa belum terkoordinir. Kalau ada kunjungan begini, artinya ada political will pemerintah johor untuk bekerjasama," ujar Dahlan.

Dahlan mengatakan dari sisi pemerintah akan mengatur regulasi agar kerjasama tersebut dapat terealisasi.
Sedangkan teknis pelaksanaan di lapangan, diserahkan kepada pelaku usaha pariwisata, seperti tour and travel.

"Di lapangan yang menjalankan itukan pelaku usahanya. Kita pemerintah fasilitasi regulasi saja. Bayangkan kalau ini terealisasi, sepuluh persen saja kita bisa membawa wisman yang datang ke Johor, untuk ke Batam, wisman kita bisa terdongkrak sampai 3,4 juta. Yang kita harapkan memang bukan orang Malaysianya, tapi wisman yang ke sana," tutur Dahlan.

Dahlan juga menyebutkan, pemerintah daerah pun bisa membuat perencanaan lagi agar wisman-wisman yang masuk ke Johor bisa juga ke daerah lain di Kepri, seperti Bintan. Melalui joint Committe tersebut, antara kedua belah pemerintah memungkinkan untuk menambah atau memperbarui fasilitas-fasilitas kepariwisataannya.

"Sekarang ini masih banyak yang mengeluh, feri ke Malaysia itu belum begitu bagus. Kemudian terminal feri di sana juga belum bagus. Hal-hal seperti itu, tadi dijawab mereka karena memang pelabuhannya bukan didisain untuk wisatawan, melainkan umum," kata Dahlan.

Dahlan optimis, jika kerjasama itu terlaksana, maka selain mendongkrak pariwisata, juga ikut menambah PAD Batam, melalui pajak restoran, hotel dan lainnya.

"PAD dari pariwisata itu mencapai Rp 500 miliar besar sekali. Memang tidak berdampak langsung, karena pemerintahkan bukan jualan. Tapi dengan wisman makan di restoran, menginap di hotel, itu ada pemasukan ke pemerintah," kata Dahlan.(tbn/rio)