Enam Korban Narkoba Diserahkan ke BNK
BANGKINANG (HR)-Enam orang korban narkoba diserahkan Polsek Tambang kepada Badan Narkotika Kabupaten Kampar untuk direhabilitasi di Bangkinang, Senin (19/1). Penyerahan dilakukan Kanitreskrim Polsek Tambang, Ipda Jufriadi, kepada Kepala BNK Kampar, AKBP H Djanuarel.
Enam pengguna narkoba ini adalah AD, AN, Ju, Ma, LF dan Su. Para pengguna narkoba ini ditangkap Polsek Tambang pada Jumat (16/1) lalu, saat sedang melakukan pesta sabu sabu. Namun dari hasil penyidikan polisi, mereka hanyalah pemakai, sehingga perlu direhabilitasi.
"Ini juga sesuai dengan pasal 127 UU Nomor 35 tahun 2009 Tentang Narkoba, pemakai ini direhabilitasi," ujar Jupriadi.
Hanya saja terangnya, para residen ini masih harus tetap melakukan wajib lapor kepada Polsek Tambang selama proses rehablilitasi dilakukan. Sementara itu, Kepala BNK Kampar AKBP, Djanuarel, menjelaskan, pihaknya menerima kehadiran residen (korban) narkoba ini, karena memang seharusnya mereka direhab, apalagi mereka masih dikategorikan sebagai pemakai.
"Mereka direncanakan akan direhab setiap hari dari jam 08.00 WIB hingga 16.00 WIB, setelah itu dibolehkan pulang," ujarnya.
Dikatakan Djanuarel, kalau menurut proses pemulihan, setidaknya dibutuhkan waktu enam bulan untuk merehab korban nakoba ini. Namun untuk ke enam orang ini bisa saja kurang dari waktu itu bisa saja lebih.
Dalam penyambutan ini, para residen lama yang sudah menjalani rehabilitasi di BNK tersebut melakukan penyambutan kepada residen baru ini. Mereka terlihat memberikan semangat dan motivasi kepada para residen baru ini bagaimana bisa berubah dan meninggalkan dunia narkoba.
Salah satu pihak keluarga, Zainidar, yang merupakan orang tua dari LF menyatakan, sangat senang anaknya bisa direhabilitasi. "Saya lega dan senang karena akhinya anak saya bisa diobati, karena kalau dipenjarapun, ia akan masih tergantung kepada obat-obatan dan tetap saja akan membuatnya tidak berubah," ujarnya.
Zainidar menyatakan, dirinya juga kaget mengetahui anaknya memakai narkoba, karena menurutnya selama ini anaknya tersebut pandai menyembunyikan masalahnya dan ternyata masalah tersebut dilarikan ke narkoba. "Saya yakin anak saya ikut-ikutan saja," ujarnya.
Walaupun setiap hari harus mengantarkan anaknya ke Bangkinang, namun ibu yang tinggal di Tarai Bangun ini menyatakan akan siap menghabiskan waktunya untuk menjaga anaknya hingga sembuh. (oni).