DPRD Komitmen Tuntaskan Jalan Alai-Mengkikip
SELATPANJANG (HR)-Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti Dedi Putra SHi, mengakui pembangunan Jalan Alai- Mengkikip dalam program operasional kapal penyeberangan roro, tetap menjadi prioritas yang harus dituntaskan.
Pemerintah kabupaten bersama pihak legislatif senantiasa berupaya menuntaskan persoalan infrastruktur yang menjadi kendala di ruas jalan tersebut.
Untuk itu menurutnya, pemerintah kabupaten dan juga pemerintah Provinsi Riau setiap tahun senantiasa mengucurkan anggaran untuk penyelesaian pembangunan jalan itu. Bahkan kondisi saat ini beberapa titik yang selama ini menjadi persoalan terendam, sudah mulai diatasi.
Lokasi yang selama ini terendam oleh banjir, telah berhasil diatasi dengan membangun saluran air hingga menuju sungai terdekat. Dan selanjutnya dibuang ke laut.
Demikian diungkapkan Dedi Putra, menjawab Haluan Riau lewat ponselnya Rabu kemarin. Dedi mengatakan, pihaknya juga secara terus menerus memantau perkembangan pembangunan ruas jalan Alai- Mengkikip tersebut.
“Kita juga memberikan perhatian yang besar terhadap kondisi jalan Alai- Mengkikip itu. Sebab dengan beroperasinya kembali kapal roro yang bisa menyeberangkan kendaraan roda empat ke Selatpanjang, akan membantu meningkatkan ekonomi masyarakat," ujarnya.
Tentu saja dari luar Meranti akan semakin mudah masuk membawa berbagai keperluan hidup masyarakat. Baik bahan makanan, maupun kebutuhan rumah tangga lainnya. Untuk itu kita sangat berharap agar persoalan yang masih belum tuntas di sisi darat tersebut bisa segera selesai.
Hanya saja tahun 2015 ini, pemerintah daerah juga masih dalam kesulitan untuk mengucurkan dana pembangunan. Maka kita yakin tahun 2016 mendatang, Pemkab akan menganggarkan dana pembangunan yang lebih besar lagi.
Demikian juga pemerintah provinsi juga sangat kita harapkan dukungannya. Sehingga kita perkirakan setidaknya tahun 2018 mendatang, Jalan Alai- Mengkikip itu sudah mulus dan operasional kapal penyeberangan itu kembali dioperasikan, ”kata politisi partai berlambang Kabah itu.
Menurutnya, dengan membangun saluran air yang membuang air genangan dari beberapa titik rawan tersebut, telah mempermudah penyelesaian penuntasan jalan sepanjang lebih kurang 44 Km itu.
"Dan selanjutnya hanya beberapa jembatan kecil yang harus dibangun, sehingga ruas jalan itu nantinya benar-benar mulus dilalui,”sebutnya lagi.(jos)