Pembangunan Pengaman Pantai di Papal Rusak Mangrove

BANTAN (HR)-Warga Desa Teluk Papal, Kecamatan Bantan menyayangkan pengerjaan proyek pembangunan pengaman pantai yang dilaksanakan oleh rekanan merusak ekosistem mangrove. Ada beberapa titik pohon mangrove yang telah ditanam, justru rusak akibat mobilisasi alat berat.
Seperti sampaikan warga Papal, Ponimin (40), Senin (12/10), ada beberapa titik mangrove yang mengalami kerusakan, diduga disebabkan alat berat yang menepi ke bibir pantai untuk mengambil material untuk pengerjaan proyek pengaman pantai yang berada di bawah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bengkalis.
“Dari pengamatan kami di lapangan, bekas mangrove yang tercabut akibat baket eskavator. Padahal mangrove tersebut, sengaja ditanam oleh Kelompok Masyarakat Konservasi Lingkungan Pesisir Desa Teluk Papal binaan Dinas Kelautan dan Perikanan Bengkalis,” ujar Poniman yang juga selaku ketua kelompok.
Ia berharap, jangan sampai pekerjaan pembangunan pengaman pantai dari abrasi justru merusak hutan mangrove yang juga berfungsi mencegah abrasi. “Silakan bekerja karena tujuan kita sama-sama mencegah abrasi. Jangan pula pengaman pantai dibangun, sementara ekosistem mangrove dirusak, itu tidak benar namanya, Kita berharap, perusakan ekosistem mangrove tidak akan terulang kembali,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Ponimen juga mempertanyakan progres pekerjaan pengaman pantai di Desa Teluk Papal tersebut yang terkesan lamban padahal pengumuman pemenangnya sekitar Juli lalu. Di samping itu, lokasi titik pengerjaannya juga sangat jauh dari bibir pantai.
“Apakah titik pengerjaan proyek pengaman pantai di Desa Teluk Lapak ini sudah tepat atau hanya untuk mempermudah pekerjaannya saja. Karena kita lihat penempatannya cukup jauh dari bibir pantai,” tanya Ponimen. ***
Berita Lainnya
- Panwascam se-Siak Dilantik, Ini Pesan Wabup Husni
- IPMB Nyatakan Peduli Lingkungan
- Siapkan Proses Lelang dan Hitung Nilai Aset, Pemko Pekanbaru Putuskan Pasar Sail Kembali Swastanisas
- Jaringan Listrik di Rumah Guru Mengaji Diputus
- Provinsi Riau dalam Catatan di Usia 66 Tahun
- Dua Sekolah di Pariaman Terapkan Sekolah Sehari Penuh