Percepatan Pembangunan Wisata di Mandeh
PAINAN (HR)-Presiden Joko Widodo mencanangkan percepatan pembangunan kawasan wisata bahari di Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat, Sabtu (10/10). Pencanangan itu dilakukan dengan menandatangani prasasti.
Dalam sambutannya, Presiden meminta pembangunan kawasan itu harus dimusyawarahkan dengan warga sekitar. Menurut Presiden, kawasan tersebut sangat cocok untuk kawasan wisata keluarga. ”Tapi saya tidak memaksa lho, ya,” tegas Joko Widodo.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga mengutarakan kekagetannya atas keindahan pemandangan di Mandeh. Ia juga meminta agar kawasan itu dilestarikan sehingga keindahan pemandangan dan potensi wisata tidak hilang.
Adapun di siang hingga sore hari, Presiden akan melaksanakan kunjungan di Mentawai dan akan meninjau pembangunan Stasiun Kereta Api Bandar Udara Internasional Minangkabau, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Sore harinya, Presiden direncanakan melakukan perjalanan ke Provinsi Jambi untuk meninjau kabut asap dan kebakaran lahan. Namun, rencana ini juga bisa saja dibatalkan mengingat masih pekatnya kabut asap di Jambi.
Jalan off road
Untuk sampai ke lokasi acara, Presiden yang biasanya mengendarai mobil kepresidenan berjenis sedan harus mengganti mobil dengan kendaraan bertipe SUV. Dengan waktu tempuh sekitar dua jam, rombongan melewati jalan berliku dan naik-turun bukit.
Memasuki kawasan Mandeh, jalanan yang dilalui hanya berupa jalan tanah dan berbatu. Selama lebih dari satu jam, rombongan harus berkelok-kelok di jalanan yang baru dikeraskan. Di beberapa lokasi, batu-batu besar masih berserakan karena proses pelebaran jalan.
Kabut asap menutupi pemandangan
Pemandangan indah dan asri terlihat saat rombongan mulai meninggalkan kawasan Pelabuhan Teluk Bayur, Padang. Hijaunya hutan, sawah berpadu dengan pemandangan bukit-bukit.
Namun, asap tipis karena kebakaran lahan masih menyelimuti kawasan itu. Dan, kabut asap itu pula yang seakan menyembunyikan keindahan pemandangan. (tbn/rio)