Pedagang Masker Merosot
PASIR PENGARAIAN (HR)- Kondisi kabut asap di Kabupaten Rokan Hulu hingga saat ini masih pekat. Kondisi ini ternyata dimanfaatkan sebagian masyarakat untuk mengais rezeki dengan berjualan masker. Meski untung yang didapat tidak seberapa, namun sedikit membantu perekonomian para pedagang masker dadakan.
Yanto (41), salah seorang penjual masker di kawasan Water Front City Pasir Pengaraian menjelaskan profesi berjualan masker baru saja digelutinya sejak tiga minggu lalu atau sejak kabut asap melanda Kabupaten Rokan Hulu. Jumlah masker yang dijual setiap harinya hanya sekitar 200 buah dengan keuntungan antara Rp50 sampai Rp100 ribu.
“jual beli kurang pak. Satu hari paling laku 5 dan sepuluh buah. Bahkan kadang tidak ada. Mungkin karena banyak masker yang dibagikan kepada pengendara kendaraan. Untuk menghindari kerugian, masker yang dijual tidak banyak dan hanya sekitar 200 buah,” terang Yanto, yang diamini Winda Istrinya, Kamis (8/10).
Menurut Yanto, harga masker yang dijualnya bervariasi, mulai dari harga Rp3000 sampai Rp30.000 ribu. Sebagian besar warga yang membeli maskernya didominasi kalangan remaja setingkat anak sekolah SMA, SMP dan SD. “Karena pembelinya rata-rata cewek remaja, masker yang paling laris yang bermotif bunga. Sedangkan masker orang dewasa kurang,” katanya.
Sesuai pernyataan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rohul, kondisi cuaca di Kabupaten Rokan Hulu masuk kategori tidak sehat. Bagi penderita asma diimbau agar mengurangi aktivitas di luar rumah. Jika bepergian hendaknya menggunakan masker.
Pedagang masker tahun ini jauh merosot dari tahun sebelumnya. Kalau tahun sebelumnya memadati pinggir jalan Tuanku Tambusai, sekarang sudah tidak lagi. Jumlah pedagang masker yang berjualan hanya sekitar 3 orang. Dugaan sementara disebabkan tingkat pembeli menurun akibat ekonomi. (gus)