Antam Patok Harga Rights Issue Rp371 per Saham
Jakarta (HR)-Perusahaan tambang emas pelat merah, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menetapkan harga penawaran saham baru perseroan (rights issue) di angka Rp371 per lembar dan diprediksi mampu meraup total Rp 5,37 triliun.
Berdasarkan prospektus perseroan, Selasa (6/10) menawarkan sebanyak-banyaknya 14,49 miliar saham biasa atas nama Seri B dengan nilai nominal Rp100 per saham atau sebanyak-banyaknya 60 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah gelaran Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) ini.
Nantinya, setiap pemegang 310 saham lama yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada tanggal 20 Oktober 2015 pukul 16.00 WIB berhak atas 471 Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 371 per saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan formulir pemesanan dan pembelian saham tambahan.
Manajemen menyatakan, dana yang diperoleh perseroan tersebut setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang terkait dengan PUT I akan digunakan untuk, pertama, sebesar Rp3,5 triliun untuk penyelesaian Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim untuk Tahap I, yang mencakup pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian serta infrastruktur pendukung.
Adapun alasan terkait penggunaan dana hasil PUT untuk penyelesaian proyek tersebut yaitu untuk meningkatkan nilai tambah cadangan nikel yang dimiliki Perseroan melalui peningkatan kapasitas produksi feronikel perseroan.
“Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim Tahap I memiliki total estimasi biaya sekitar Rp3,5 triliun dengan kapasitas produksi sebesar 13.500-15.000 TNi per tahun dan diperkirakan akan selesai pada tahun 2018,” tulis manajemen.
Sampai dengan 31 Agustus 2015, Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel telah menyelesaikan konstruksi beberapa fasilitas pendukung diantaranya camp site, main office, port and jetty dan water intake facility. Secara keseluruhan, manajemen, konstruksi Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim telah mencapai 6 persen.
"Sisanya akan digunakan oleh perseroan untuk membiayai modal kerja perseroan terkait kegiatan operasional perseroan yang meliputi antara lain, sebagai beban pokok penjualan dan beban usaha dan biaya pengembangan usaha perseroan terkait dengan peningkatan kapasitas produksi,” jelas manajemen.
Sebelumnya, Direktur Pengembangan Antam Johan Nababan mengaku, manajemen perseroan telah melakukan roadshow hingga ke luar negeri untuk menjaring minat investor terhadap gelaran rights issue ini.
"Kami sedang melakukan roadshow terkait rights issue Antam. Ke Kuala Lumpur, Singapura, dan Hongkong,” ujarnya.(cnn/mel)