Dimeriahkan Beragam Atraksi

TNI Jangan Sakiti Hati Rakyat

TNI Jangan Sakiti Hati Rakyat

JAKARTA (HR)-Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa TNI dilahirkan dari "rahim" rakyat Indonesia. Karena itu, TNI jangan sampai menyakiti hati rakyat. Pernyataan itu disampaikan Jokowi



TNI
dalam amanatnya dalam HUT ke-70 TNI yang digelar di dermaga Pantai Indah Kiat, Cilegon, Provinsi Banten, Senin (5/10) pagi.
Di Pekanbaru, peringatan HUT ke-70 TNI di Riau, dipusatkan di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru. Kegiatan itu dimeriahkan dengan berbagai atraksi memukau, yang ditampilkan personil TNI. Tampil sebagai inspektur upacara dalam kegiatan itu, Plt Gubri Arsyadjuliandi Rachman.
Ikut hadir dalam kesempatan itu Danrem 031/WB Brigjen TNI Nurendi, Danlanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Henri Alfiandi, Kapolda Riau Brigjen Pol Dolly Bambang Hermawan, Danlanal Dumai, Kolonel Laut (P) Avianto Rooswirawa, veteran RI, seluruh pasukan TNI AU, AD dan AL serta ratusan undangan lainnya.
"Panglima Besar Jenderal Soedirman menyatakan bahwa hubungan TNI dan rakyat adalah ibarat ikan dan air. Ikan tidak akan hidup tanpa air. Rakyatlah yang mengandung, merawat, dan membesarkan TNI," kata Jokowi mengawali amanatnya.
 
Dikatakan Jokowi, TNI harus menegaskan jati diri sebagai tentara rakyat. Sebagai tentara rakyat, TNI tentunya tidak boleh melupakan rakyat. "TNI tidak boleh menyakiti hati rakyat. TNI tidak boleh berjarak dengan rakyat serta harus selalu bersama-sama rakyat," ucapnya.

"Hanya dengan bersama-sama rakyat, TNI akan kuat dalam  menjalankan tugas pengabdian pada bangsa dan negara. Hanya bersama-sama rakyat, TNI menjadi kekuatan militer yang hebat, kekuatan militer yang disegani serta kekuatan diperhitungkan oleh bangsa-bangsa lain di dunia," sambung Jokowi menegaskan.
 
Jokowi mengatakan, dalam darah TNI juga mengalir jati diri sebagai tentara pejuang. Karena itu, TNI harus memiliki daya juang dan semangat pantang menyerah mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian. Dengan semangat juang, TNI harus mampu menjaga kedaulatan wilayah NKRI.

"TNI harus mampu menghadapi para penjarah sumber daya laut dan perikanan kita. TNI harus mampu menjaga wilayah perbatasan dan pulau-pulau terdepan kita," imbuh Jokowi.

Sementara itu, Plt Gubri dalam membacakan amanah presiden mengatakan, di usia ke-70, menjadi momentum mengingat kembali jati diri Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Nasional dan TNI Profesional.

Sebagai tentara, TNI tidak boleh bersekat-sekat dalam kotak suku, agama, dan golongan. TNI sebut jokowi harus mampu mengatasi kepentingan pribadi dan golongan, mengatasi kepentingan pribadi dan kelompok, yang mempersatukan ras, suku, dan agama, dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan.

"Bersama-sama rakyat, TNI harus terus menjaga ke Bhinneka Tunggal Ika-an. Hanya dengan itu, Indonesia bisa menjadi bangsa majemuk yang kuat dan solid," lanjut Andi Rahman.

Sementara itu, Komandan Korem 031/Wirabima, Brigjen TNI Nurendi, usai pelaksanaan upacara, menyebut kalau TNI dari tahun ke tahun, terus memperkuat diri terutama alutsistanya. Hal tersebut untuk mewujudkan komitmen dan tekad Indonesia menjadi poros maritim.

"Tentunya harus diperkuat (pertahanan) kelautan kita. Namun hal itu tidak cukup hanya oleh TNI-AL saja, tepi juga harus diperkuat dengan TNI-AU. Jadi laut dan udara menjadi fokus untuk dibangun kekuatannya, terutama alutsistanya," sebut Nurendi kepada Haluan Riau.

Meski begitu, lanjut Nurendi, bukan berarti mitra darat (TNI-AD,red) berdiam diri. Menurutnya, matra darat akan mengimbangi dengan melakukan kegiatan-kegiatan latihan menjadi lebih profesional lagi. "Kami siap untuk mewujudkan negara ini menjadi negara yang berdaulat, mandiri kemudian yang paling penting adalah berkepribadian," tukas Brigjen TNI Nurendi.

Sedangkan Danlanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Henri Alfiandri, berharap agar prajurit TNI kedepannya semakin meningkatkan rasa profesionalisme, terutama menghadapi era globalisasi ini.

"Prajurit TNI harus bisa lebih profesional dan selalu bersama rakyat, tidak menyakiti dan melakukan hal-hal yang bisa mengecilkan rakyat," harap Henri Alfiandri.

Beragam Atraksi
Dalam upacara peringatan kemarin, juga dimeriahkan dengan berbagai atraksi. Seperti aksi penembak jitu Pasukan Khas (Pakhas) 462 TNI AU, yang unjuk kebolehan dengan menembak tepat sasaran. Tiga buah balon yang diletakkan dengan jarak 500 meter berhasil dipecahkan dengan mulus. Selain itu unjuk kebolehan dalam melumpuhkan lawan dengan jarak dekat.

Tak hanya itu, peringatan HUT TNI kali ini juga menampilkan aksi teatrikal tentang perjuangan Panglima Besar Jendral Soedirman. Ikut tampil memeriahkan acara, aksi atlet terbang layang dari FASI Riau dengan membawa spanduk bertuliskan "Bersama rakyat TNI kuat". Terakhir, acara ditutup dengan defile seluruh Kesatuan TNI, kendaraan dan alusista TNI. (dod, nur, dtc)