Jefry Cetuskan Bukti Nyata
SIAK HULU (HR)- Direktur Pasca Sarjana UIN Suska, Prof Ilyas Husti dan jajaran, Selasa (2/12), mengunjungi Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya Karya Nyata, Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu. Ilyas menilai Bupati Jefry seorang pencetus tradisi mencerdaskan dengan perbuatan nyata.
Turut dalam rombongan para Dekan di UIN Suska Pekanbaru, di antaranya, Akbarizan, Dekan Syariah, Mahendra Romos, Dekan Fakultas Ekonomi, Yasril Yazid, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Zuryatul Khairi, Dekan Fakultas Pshikologi, Hartono, Dekan
akultas Sain dan Tekhnologi, Wilaila, Dekan Fakultas Ushuluddin dan Edi Irwan, Dekan Fakulas Tekhnologi Pertanian.
"Di sini kita melihat tradisi yang dimaksud adalah melakukan praktik lapangan bukan saja belajar teori, namun dengan praktik langsung dan diterapkan di masyarakat," kata Ilyas Husti.
Karena itu menurutnya, UIN siap melakukan kerjasama dengan P4S Karya Nyata, Kubang Jaya, untuk kemajuan dan saling menguntungkan antara Pemkab Kampar dan UIN Suska Pekanbaru. Kerja sama ini dapat dalam bentuk pengkajian dan ilmiah," tambah Ilyas Husti.
Lebih lanjut dikatakannya, di P4S ini ada pelatihan peternakan, perikanan, pertanian dan jahit menjahit. Inilah sebenar-benar karya nyata bukan teori belaka. Untuk hasil produk jahit menjahit menurutnya, dapat dikerjamakan dengan UIN.ÂÂ Karena kebutuhan pakaian di UIN Suska Pekanbaru cukup menjanjikan.
"Di UIN saja ada 30.000 mahasisiwa dan lebih dari 200 dosen. Ini merupakan peluang yang dapat dikerja samakan. Tentunya pakaian yang diproduksi dapat memenuhi kriteria yang dibutuhkan di UIN," ujarnya.
Mendengar pengarahan dari Prof Ilyas Husti, Bupati Kampar, Jefry Noer, menyatakan, untuk kemajuan Kabupaten Kampar tak terlepas dari sumbangsih pemikiran dan dukungan para akademisi. Karena itu, kunjungan Prof Ilyas Husti dan para akademisi UIN Suska merupakan sejarah baru bagi Kampar untuk lebih maju dan berkembang lagi.
Dikatakan Jefry, Kabupaten Kampar saat ini dalam pembangunan didasarkan padaÂÂ pilar pembangunan yang diciutkan menjadi 3 zero Kemiskinan, wujud dari pemberantasan kemiskinan, pengangguran dan rumah-rumah kumuh direalisasikan dengan mengadakan pelatihan.
"Pelatihan di sini bukan saja diikuti masyarakat, namun dari aparatur juga diikut sertakan, mulai dari Kades dan Kaur, sampai ke Camat juga diikutkan. Ini bertujuan untuk memudahkan bagi mereka bagaimana menjelaskan kepada masyarakat bahwa beginilah cara bertani yang betul dan menguntungkan," ujarnya.(adv/humas)