Nilai Tukar Petani Riau Naik 0,23 Persen
PEKANBARU (HR)-Terhitung selama September 2015, Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Riau mengalami kenaikkan sebesar 0,23 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya hanya 92,85 persen kini menjadi 93,06 persen.
Demikian diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau Mawardi Arsyad, Senin (5/10) di kantornya. Dikatakannya, kenaikkan ini disebabkan karena menurunnya indeks harga yang dibayarkan petani sebesar 0,56 persen atau relatif lebih besar dibandingkan penurunan indeks harga yang diterima petani sebesar 0,33 persen.
"Jadi semakin tinggi artinya kemampuan daya beli atau daya tukar petani, juga naik dan tingkat kehidupan petani juga lebih baik," ujar Mawardi.
Dijelaskannya, selama September 2015, di daerah pedesaan Riau terjadi deflasi atau penurunan sebesar 0,72 persen. Penurunan ini terjadi pada dua kelompok pengeluaran konsumsi rumah tangga yakni bahan makanan sebesar 1,78 persen dan kelompok perumahan sebesar 0,45 persen.
"Minat masyarakat untuk membeli rumah berkurang, karena dipicu oleh kondisi ekonomi yang juga sulit. Jadi orang tidak berfikir untuk membeli rumah, bisa untuk makan saja sudah untung," tuturnya.
Sementara itu, untuk indeks pengeluaran konsumsi rumah tangga pada kelompok pengeluaran lainnya mengalami kenaikkan. Antara lain, kelompok makanan jadi yang naik sebesar 0,26 persen, kelompok sandang naik sebesar 0,17 persen, kelompok kesehatan naik sebesar 0,35 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik sebesar 0,18 persen dan kelompok transportasi dan komunikasi mengalami kenaikan indek sebesar 0,26 persen.
Begitu pula halnya, dengan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Riau. Dari 99,19 persen turun menjadi 0,52 persen dibandingkan NTUP bulan sebelumnya.***