Titik Panas Melonjak Drastis
Sama dengan beberapa hari sebelumnya, titik pa-nas terbanyak masih berada di Sumatera Selatan. Di provinsi tetangga itu, titik api mencapai seribuan lebih. Kondisi ini yang diprediksi membuat kabut asap masih akan terus menyelimuti Riau. Karena kabut asap yang saat ini, juga merupakan kiriman dari daerah itu.
Sedangkan di Riau, titik api yang terpantau ada sebanyak enam titik. Angka ini juga mengalami perubahan setelah beberapa hari belakangan,
APBD-P
titik panas di Riau tidak terpantau lagi alias nihil.
Kabut asap membuat jarak pandang di beberapa daerah di Riau, masih berkisar antara 100 hingga 300 meter.
Menurut Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Pekanbaru, Sugarin, Minggu kemarin, berdasarkan pantauan satelit, jumlah titik panas yang terpantau di Sumatera sebanyak 1.199 titik. Dari jumlah itu, sebanyak 1.045 titik terpantau berada di Sumatera Selatan. Selanjutnya, Lampung 35, Jambi 96, Bangka Belitung 15 serta Kepulauan Riau dan Sumatera Utara masing-masing 1 titik panas.
"Sementara, jumlah titik panas di Riau sebanyak 6 titik, yang terdapat di Inhil 4 titik dan Inhu 2 titik. Kabut asap yang menyelimuti Riau selain berasal dari kebakaran di Riau juga berasal dari asap kiriman provinsi tetangga," terangnya.
Ditambahkannya, jumlah titik panas yang terpantau Minggu kemarin, mengalami peningkatan drastis dibanding sehari sebelumnya, Sabtu (3/10). Ketika itu, titik panas di Sumatera terpantau hanya sebanyak 111 titik. Di Sumsel 90 titik, Jambi 4, Lampung 14, Babel 3 dan Riau nihil.
Jarak pandang (visibility) masih terbatas antara 100 sampai 300 meter. "Jarak pandang di kota Pekanbaru 300 meter. Rengat 100 meter, Dumai 300 meter, dan Pelalawan 100 meter," terang Sugarin.
Angin secara umum dari arah Timur hingga Tenggara dengan kecepatan 05 - 15 knots (09 - 27 km/jam). Temperatur maximum 31.0 - 33.0 C dan Temperatur minimum 21.0 - 25.0 C. Kemudian, kelembaban maximum 92 - 98 persen dan kelembaban minimum 45 - 60 persen
"Secara umum cuaca wilayah Provinsi Riau Cerah Berawan disertai Kabut Asap. Peluang hujan dengan intensitas ringan hingga sedang tidak merata pada Sore atau malam hari terjadi di Wilayah Riau bagian Utara dan Tengah," jelas Sugarin lagi.
Sumsel Meluas
Dari Jakarta, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, membenarkan Karhutla yang terjadi di Provinsi Sumsel terus meluas. Hal itu mengakibatkan titik panas yang terpantau di provinsi itu terus bertambah secara signifikan.
"Pantauan Satelit Terra Aqua dari NASA pada Minggu (4/10) tercatat 1.820 titik, yaitu di Sumatera 1.563 titik dan di Kalimantan 257 titik," ujarnya dalam rilis Minggu kemarin.
Secara rinci, jumlah titik asap di Sumatera yaitu terbanyak di Sumsel 1.340 titik, Jambi 131 titik, Lampung 57 titik, Babel 22 titik, Riau 9 titik, dan Kepri 1 titik. Lalu di Kalimantan, yaitu Kalteng 108 titik, Kalsel 71 titik, Kalbar 51 titik, dan Kaltim 27 titik.
"Lebih dari satu bulan hotspot di Sumsel belum juga dapat dipadamkan. Konsentrasi hotspot di Sumsel ini terdapat di perkebunan dan hutan tanaman industri di Kabupaten Ogan Komering Ilir," paparnya.
"1.340 titik panas kepung Sumatera Selatan, asap meluas," tegasnya.
Pantauan satelit dari NASA, terlihat dengan jelas asap tebal diproduksi dari Kabupaten OKI dan Musi Banyuasin. Asap tersebut terbawa angin ke arah barat laut-utara, sehingga menambah kepekatan asap di Jambi dan Riau. Bahkan asap ini terus menyebar hingga Malaysia pada Minggu kemarin.
Sementara di Kalimantan, asap masih mengepung Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat. "Jarak pandang pendek menyebabkan penerbangan terganggu," ungkap Sutopo.
Tidak hanya itu, udara di sejumlah daerah juga belum mengalmai perubahan. Seperti Kota Pekanbaru, 380 ugr/m3 (berbahaya), Jambi 504 (berbahaya), Palembang 391 (berbahaya) dan Palangkaraya 983 (berbahaya).
Lima Bayi
Sementara itu, posko evakuasi khusus bayi Pemko Pekanbaru, sejauh ini lima orang bayi. Terdiri dari empat orang bayi dan satu orang bayi usia di Bawah Lima Tahun (Balita). Kelimanya terkena penyakit akibat kabut asap.
"Kini ada lima anak yang terdiri dari empat bayi dan satu balita bersama ibunya, mereka sekarang sedang dilayani petugas kita mengenai kesehatannya," ungkap Mawardi, Kasubag Pengolahan Informasi dan Pengaduan Masyarakat Pemko Pekanbaru, Minggu (4/10).
Dikatakan, bayi yang baru masuk pada hari Sabtu,(3/10) kemarin, bernama Rangga, usia dua bulan, warga Sukamaju, Muara Fajar, Rumbai. Datang ke posko evakuasi bersama ibunya yang bernama Imla, yang khawatir terhadap kesehatan bayinya yang mengalami flu ringan. Menyikapi hal tyersebut, pihaknya, kata Mawardi bersama tim, langsung memberikan perawatan dan pengobatan intensif kepada Rangga.
"Tadi,(Minggu), Rangga sudah berangsur sembuh, setelah diberikan pengobatan oleh para tim yang sudah disiapkan Pemko Pekanbaru," ungkap Mawardi.
Berbicara pelayanan, Mawardi menyebut, untuk posko evakuasi khusus bayi diPemko Pekanbaru masih stabil tanpa kendala, pasalnya semua fasilitas masih bisa melayani bagi para bayi dan Ibu yang terkena dampak kabut asap. Ditempat ini sudah disiapkan fasilitas boks bayi dengan makanan dan pamper , kemudian, juga ada ruangan untuk orang tua yang sudah dilengkapi dengan kasur dengan kualitas udara yang sejuk dan bersih. (rud, her, dtc)